Hai Teman-teman kali ini saya akan memberikan tips bagaimana cara
membuat kabel perpanjangan USB dengan menggunakan Kabel UTP / Kabel LAN,
seperti yang kita tahu kabel perpanjangan USB sangat membantu jika kita
ingin meletakan port usb dekat dengan kita. Beberapa contoh penggunaan
kabel perpanjangan USB: Sebagai perpanjangan posrt USB yang ada di
bagian belakang CPU, sebagai colokan modem, sebagai perpangan USB wifi,
dll.
Sebenarnya ada kabel perpanjangan USB yang sudah jadi anda tinggal beli
yang berapa meter yang anda inginkan tetapi makin panjang kabel makin
mahal harganya. Tips kali ini saya akan menjelaskan bagaimana cara
membuat kabel perpanjangan USB dari kabel LAN. Langsung saja caranya
dibawah.
Alat - dan bahan:
Kabel USB cowok to USB cewek atau perpanjangan USB yang pendek,
biasanya ada dijual di toko komputer (jika anda membeli USB wifi anda
langsung mendapat perpanjangan USB).
Kabel LAN / kabel UTP (Disarankan menggunakan Kabel UTP cat 5 ke atas, Panjang maksimal 20 - 30 meter).
Gunting.
Plaster / lakban
Jika semua alat sudah ada anda tinggal membuatnya, ikuti langkah dibawah.
1. Potong kabel perpanjangan USB pendek, dan perlihatkan tembaga didalamnya.
2. Gunting kabel UTP dan perlihatkan tembaganya. Kemudian urutkan kabelnya.
3. Sambung kabel USB yang sudah dipotong tadi dengan kabel UTP yang sudah di urutkan.
Sambung kedua kabel seperti ini
4. Jika sudah tutup tembanganya dengan plaster sampai tidak ada yang berdempetan. kemudian rapikan.
5. Lakukan langkah yang sama pada ujung kabel lainnya. dan kabel perpanjagan USB siap digunakan.
Selesai, Kabel perpanjangan USB sudah siap digunakan, sedikit info dari
saya kenapa saya membuat kabel ini? kenapa tidak beli yang langsung jadi
saja. jawabannya karena harga kabel perpanjangan USB yang langsung jadi
harganya mahal dan panjangnya hanya sampai 10 meter saja, lain halnya
jika saya membuat kabel ini biayanya sedikit lebih murah dan lebih
panjang.
Cara install Android Studio pada Linux. Android
Studio menyediakan semua yang Anda butuhkan untuk memulai mengembangkan
aplikasi android, termasuk Android Studio IDE dan tool android SDK.
Sebelum Anda Menginstall android studio di linux, pastikan Anda telah
menginstall jdk 6 atau lebih (JRE saja tidak cukup).Versi JDK 7 keatas
diperlukan ketika mengembangkan aplikasi untuk android 5.0 Lolipop.
Dalam tutorial ini saya menggunakan linux mint 17.1 dan dapat juga
diinstal pada debian, ubuntu dan sistem operasi linux lainnya. Untuk
memeriksa apakah Anda sudah menginstall jdk, buka terminal dan ketik javac -version. Jika jdk belum di install atau versinya lebih rendah dari 6, Download JDK [Disini]
Install Android Studio di Linux
1. Download Android Studio untuk Linux [Disini]
2. Unzip file Android Studio yang kita download tadi. Letakkan di direktori home.
3. Untuk menjalankan android studio buka terminal. Ketik seperti dibawah
cd android-studio/bin
./studio.sh
4. Jika SDK belum diinstal. Ikuti Setup wizard untuk menginstall SDK dan Tool SDK yang diperlukan.
Inilah tampilan android studio pada linux. Pada screenshot saya menggunakan tema darcula pada android studio.
Catatan : Anda mungkin perlu menginstall paket ia32-libs,
lib32ncurses5-dev dan lib32stdc++6, paket-paket ini diperlukan untuk
menginstall aplikasi 32-bit pada mesin 64-bit.
Demikian Artikel Cara Install Android Studio pada Linux. Semoga artikel ini bermanfaat. Ikuti terus teknorial.com untuk mendapatkan informasi terbaru android studio. Jika mengalami
kesulitan jangan ragu untuk bertanya di kotak
Selamat datang kembali di blog yang sudah usang ini (*ambil_kemoceng), mohon maaf jika lama gak update, dikarenakan sedang liburan :D, libur nulis maksudnya :D, oke ini malem minggu dan banyak waktu luang (karena LD*) maka saya tetapkan untuk menghabiskan waktu ini dengan kegiatan yang positif selain bermain Dota 2
Pada artikel kali ini kita akan membahas salah satu interface di android API yakni Fragment, jadi gini Fragment itu seperti Activity yang menghandle sebuah layout, namun bedanya, Fragment tidak dapat berjalan individual fragment selalu membutuhkan sebuah Activity, simplenya sebuah fragment selalu berjalan di atas Activity.
Keuntungan menggunakan Fragment itu sendiri adalah ketika dihadapkan pada masalah mengenai multi-pane UI, perhatikan gambar berikut
Contoh kasus di atas adalah apps news jadi nanti UI di Tablet dan Smartphone berbeda, ketika berjalan di smartphone yang ditampilkan ke user adalah list headline newsnya, dan ketika di klik listnya maka akan berpindah ke detail newsnya, namun ketika di tablet behaviornya akan berbeda, karena tablet memiliki space screen yang lebar maka akan dibuat headhline dan detail berita akan muncul secara bersama, dikiri listnya dikanan detail newsnya, maka dari kasus tersebut akan terdapat 2 Fragment dan 1 Activity.
dan yang perlu diperhatikan adalah Lifecycle dari Fragment itu sendiri, ada sedikit perbedaan dengan lifecycle nya Activity, untuk jelasnya bisa melihat gambar berikut
complete_android_fragment_lifecycle
src : https://github.com/xxv/android-lifecycle
Oke, sekarang kita coba mulai, kali ini saya menggunakan Android Studio version 0.8.6(via Canary Build)
buat project baru, terserah namanya mau apa
Untuk minimum SDK set Api 10
klik next, dan pastikan dipilih blank_activity
Yak, seperti ini jika berjalan secara normal
Langkah pertama membuat class baru, ctrl+n
kemudian extends class yang barusan dibuat tadi ke class Fragment, dan yang perlu di ingat jika versi minSDK yang anda set adalah 10 maka harus/wajib menggunakan Fragment yang dari support.v4 agar dapat berjalan di android dibawah Honeycomb
kemudian override method onCreateview
kemudian buat layout baru untuk fragment kita
buat layout versi kalian, gak mesti sama dengan yang dibawah
langkah terakhir adalah menset layout yang barusan dibuat, buka file MyFragment.java rubah method oncreateview menjadi seperti ini
Sebelum menambahkan fragment kedalam activity, pastikan Activitynya mengextends ke FragmentActivity atau ActionBarActivity,
Jika di awal, project di set min SDK 10 maka Android Studio akan otomatis menambahkan support library Appcompat, Class ActionBarActivity ini berasal dari library tersebut
Selanjutnya adalah menambahkan layout kedalam activity, ada 2 cara untuk menambahkan fragment kedalam activity
Cara pertama :
– via layout
buka file activity_my.xml
kemudian tambahkan tag fragment kedalamnya, perhatikan gambar dibawah
Untuk langkah kedua, pada bagian layout tidak langsung di arahkan ke Fragment, namun diganti menjadi framelayout seperti ini
kemudian pada bagian class nya dirubah menjadi seperti berikut baris 17
disini saya menggunakan bantuan dari method getSupportFragmentManager
saya lebih sering menggunakan cara yang ini dikarenakan lebih fleksibel untuk pergatian fragment, jika cara pertama tadi untuk menambahkan fragment harus melalui file layout (hardcoded -> hindari seperti ini). Dengan cara kedua untuk mengganti fragment tinggal memanggil containernya dan tinggal ganti fragmentnya by code
yang perlu di ingat adalah
garis merah -> container untuk fragmentnya garis hijau -> fragment yang mau ditampilkan
dan yang terakhir jangan lupa di commit
Tak terasa waktu sudah larut malam, dan malam minggu yang su* ini segera berakhir sesi ini juga harus berakhir tapi tunggu, akan ada lagi sesi selanjutnya mengenai bab fragment ini, sesi selanjutnya adalah bagaimana handling listener suatu object yang ada di fragment. Stay tune gaaeeess :v
Android dapat berjalan pada berbagai perangkat, mulai dari smartphone dengan layar yang kecil,tablet dan TV set yang berlayar besar. dengan adanya Fragment pada Android maka aplikasi dapat beradaptasi pada berbagai ukuran layar pada perangkat yang berbeda. Dalam kesempatan kali ini akan mempelajari Androidfragment sehingga kita akan mendapatkan gambaran yang jelas mengenai androidfragment dan bagaimana untuk mendesainnya, mengembangkan dan menggunakan secara statis maupun dinamis.
Apa itu Android Fragments ?
Android Fragment adalah sebuah bagian dari user interface atau perilaku sebuah aplikasi yang dapat ditempatkan pada activity yang memungkinkan untuk mendesain activity yang modular. atau bisa dikatakan fragment semacam sub-activity.
Berikut ini poin-poin penting mengenai Android fragment :
Sebuah fragment memiliki layout sendiri dan lifecycle callback sendiri.
Dapat menambah atau mengurangi fragment dalam activity ketika activity tersebut sedang berjalan.
Dapat menggabungkan beberapa fragment dalam suatu activity tunggal untuk membangun UI multi-pane.
Sebuah fragment dapat digunakan dalam beberapa activity.
Lifecycle Fragment berkaitan erat dengan activitylifecycle induk yang berarti ketika activityinduk dihentikan sementara maka semua fragment yang tersedia pada activity tersebut juga dihentikan.
Sebuah fragment dapat menerapkan perilaku yang tidak memiliki komponen user interface.
Fragment ditambahkan ke dalam Android API dalam versi Honeycomb Android versi API 11.
Berikut Fragment lifecycle dengan Activity lifecycle.
Fragment lifecycle
Fragment Android memiliki siklus hidup sendiri dan sangat mirip dengan activity. Berikut penjelasan singkat berbagai tahap siklus hidupnya.
Tahap I: Ketika fragmentCreated, akan berjalan melalui bagian berikut:
onAttach()
onCreate()
onCreateView()
onActivityCreated()
Tahap II: Ketika fragment menjadi terlihat, berjalan melalui bagian berikut:
OnStart ()
onResume ()
Tahap III: Ketika fragment beralih ke mode background, berjalan melalui bagian berikut:
onPaused ()
OnStop ()
Tahap IV: Bila fragment ini destroy, berjalan melalui bagian berikut:
onPaused ()
OnStop ()
onDestroyView ()
onDestroy ()
onDetach ()
Semoga pembahasan diatas dapat memberikan gambaran dalam memahami Android Fragment, Berikutnya akan di bahas bagaimana menggunakan Android Fragment beserta contoh aplikasi sederhana dalam penggunaan Android Fragment.
Header file merupakan sebuah file yang digunakan untuk
mendefinisikan berbagai file makro, fungsi, variabel dan konstanta.
Berikut beberapa header file yang sering digunakan dalam bahasa C++ : 1. <Iostream.h>
Diginakan untuk menampilkan perintah:
- Cin
Merupakan fungsi masukan(digunakan untuk menyimpan data dalam suatu variabel). Bentuk umum: cin>>var x;
- Cout
Merupakan fungsi keluaran(digunakan untuk menampilkan data ataupun
tulisan). Bentuk umum: cout<<”tulisan”; atau cout<<var x;
- Endl
Digunakan untuk pindah baris/ enter. Bentuk umum: cout<<”tulisan”<<endl;
-Ends
ends merupakan suatu fungsi manipulator yang digunakan untuk menambah
karakter null ( nilai ASCII NOL ) ke deretan suatu karakter. Fungsi ini
akan berguna untuk mengirim sejumlah karakter ke file di disk atau modem
dan mangakhirinya dengan karakter NULL. 2. <Conio.h>
Digunakan untuk menampilakan perintah:
- getch
berfungsi untuk menahan tampilan. Bentuk umum: getch();
- clrscr
berfungsi untuk membersihkan layar. Bentuk umum: clrscr;
- getche
Fungsi dipakai untuk membaca sebuah karakter dengan sifat karakter yang
dimasukkan tidak perlu diakhiri dengan menekan tombol ENTER, dan
karakter yang dimasukan ditampilkan di layar.
- Putch
Akan menampilkan karakter ASCII dari nilai x ke layer monitor tanpa memindahkan letak kursor ke baris berikutnya.
- Clreol
Fungsi ini digunakan untuk membersihkan layar mulai dari posisi kursor hingga kolom terakhir, posisi kursor tiak berubah.
- Gotoxy
Fungsi gotoxy digunakan untuk memindahkan kursor ke kolom x, baris y.
- Wherex
Fungsi wherex digunakan untuk mengembalikan posisi kolom kursor.
- Wherey
Fungsi wherey digunakan untuk mengembalikan posisi baris kursor.
- Window
Fungsi window digunakan untuk mendefinisikan sebuah window berdasarkan koordinat kiri atas dan kanan bawah.
Contoh program yang menggunakan header file iostream.h dan conio.h :
3. <Stdio.h>
Digunakan untuk menampilan perintah :
- Printf
Merupakan fungsi keluaran. Bentuk umum: printf (“tulisan”);
- Scanf
Merupakan fungsi masukan. Bentuk umum: scanf (“%c”, &karakter);
- Gets
Fungsi inputan yang bisa membaca spasi. Bentuk umum: gets(var x);
Contoh program yang menggunakan header file stdio.h : 4. <String.h>
- Strcpy
Digunakan untuk menyailn nilai string
- Strlen
Untuk mengetahui panjang string
- Strupr
Digunakan untuk membuat string menjadi capital.
- Strcmp
Digunakan untuk membandingkan dua buah string.
Hasil dari fungsi ini bertipe integer dengan nilai: Negative, jika
string pertama kurang dari string kedua. Nol, jika string pertama sama
dengan string kedua Positif, jika string pertama lebih besar dari string
kedua
Bentuk umum : strcmp(string1, string2);
- strlwr
Digunakan untuk mengubah huruf menjadi kecil semua.Bentuk umum : strlwr(string);
- strcat
Digunakan untuk menggabungkan string.Bentuk umum : strcat(string1,string2);
Contoh program yang menggunakan header file string.h : 5. <Math.h>
Digunakan untuk menampilan perintah :
- Sqrt
Fungsi akar
- Pow
Fungsi pangkat
- Sin (), cos(), tan()
Masing-masing digunakan untuk menghitung nilai sinus, cosinus dan
tangens dari suatu sudut. Bentuk umum: Sin(sudut); Cos(sudut);
Tan(sudut);
- Max
Digunakan untuk menghitung hasil pembagian dan sisa pembagian. Bentuk umum: max(bilangan1, bilangan2);
- Min
Digunakan untuk menentukan bilangan terkecil dari dua buah bilangan. Bentuk umum : min(bilangan1, bilangan2).
Contoh program yang menggunakan header file math.h : 6. <Windows>
Digunakan untuk menampilan perintah :
- System
Digunakan untuk memberi warna. Berikut contoh programnya yang menggunakan header file windows : 7. <Iomanip.h>
Digunakan untuk menampilan perintah :
- Setiosflags()
Digunakan untuk mengatur jumlah digit decimal dibelakang koma
Contoh program yang menggunakan header file iomanip.h : 8. <Stdlib.h>
Digunakan untuk menampilan perintah :
- Atof()
Digunakan untuk mengonfersi nilai string menjadi bilangan bertipe double. Bentuk umum : atof(char x);
- Atoi()
Digunakan untuk merubah tipe data string menjadi integer.
- Pow
Digunakan untuk pemangkatan suatu bilangan.Bentuk umum : pow(bilangan, pangkat).
Contoh program yang menggunakan header file stdlib.h : 9. <assert.h>
Berisi menegaskan makro, digunakan untuk membantu mendeteksi kesalahan
logis dan jenis lain dari bug dalam debugging versi dari sebuah program. 10. <complex.h>
Sebuah set fungsi untuk memanipulasi bilangan kompleks. 11. <ctype.h>
Mendefinisikan set fungsi yang digunakan untuk mengklasifikasikan
karakter dengan jenis mereka atau untuk mengkonversi antara atas dan
huruf kecil dengan cara yang independen dari yang digunakan set karakter
(biasanya ASCII atau salah satu ekstensi, meskipun implementasi
menggunakan EBCDIC juga dikenal). 12. <errno.h>
Untuk menguji kode kesalahan dilaporkan oleh fungsi perpustakaan. 13. <fenv.h>
Mendefinisikan sebuah set fungsi untuk mengendalikan floating-point lingkungan. 14. <float.h>
Mendefinisikan konstanta makro menentukan implementasi khusus properti dari floating-point library. 15. <inttypes.h>
Mendefinisikan tipe bilangan bulat lebar yang tepat. 16. <iso646.h>
Mendefinisikan macro beberapa yang menerapkan cara-cara alternatif untuk
mengekspresikan token beberapa standar. Untuk pemrograman di ISO 646
set varian karakter. 17. <Limits.h>
Mendefinisikan konstanta makro menentukan implementasi khusus properti dari tipe integer. 18. <Locale.h>
Mendefinisikan fungsi lokalisasi. 19. <Setjmp.h>
Demikianlah macro setjmp dan longjmp , yang digunakan untuk non-lokal keluar. 20. <Signal.h>
Mendefinisikan fungsi sinyal penanganan. 21. <Stdalign.h>
Untuk query dan menentukan keselarasan benda. 22. <Stdarg.h>
Untuk mengakses berbagai jumlah argumen dilewatkan ke fungsi. 23. <stdatomic.h>
Untuk operasi atom pada data dibagi antara benang. 24. <stdbool.h>
Mendefinisikan tipe data Boolean. 25. <stddef.h>
Mendefinisikan jenis beberapa berguna dan macro. 26. <stdint.h>
Mendefinisikan tipe bilangan bulat lebar yang tepat. 27. <stdnoreturn.h>
Untuk menentukan non-kembali fungsi. 28. <tgmath.h>
Mendefinisikan jenis generik-fungsi matematika. 29. <threads.h>
Mendefinisikan fungsi untuk mengelola beberapa Threads serta mutexes dan variable kondisi. 30. <time.h>
Mendefinisikan fungsi tanggal dan waktu penanganan. 31. <Uchar.h>
Jenis dan fungsi untuk memanipulasi Unicode karakter. 32. <Wchar.h>
Mendefinisikan fungsi penanganan string lebar. 33. <Wctype.h>
Mendefinisikan set fungsi yang digunakan untuk mengklasifikasikan
karakter lebar jenis mereka atau untuk mengkonversi antara huruf besar
dan kecil.
Fungsi ini pada umumnya digunakan untuk mengatur
tampilan layar. untuk menggunakan manipulator ini file header yang harus
disertakan adalah iomanip.h
Terdapat beberapa fungsi manipulator yang terdapat di
borland C++, antara lain :
1.1. endl
endl
merupakan suatu fungsi manipulator yang digunakan untuk menyisipkan karakter
NewLine atau mengatur pindah baris. Fungsi ini sangat berguna untuk piranti
keluaran berupa file di disk. File header yang harus disertakan adalah iostream.h
Contoh Program :
#include
<stdio.h>
#include
<conio.h>
#include
<iostream.h>
main()
{
float
l_segitiga, alas, tinggi;
cout<<"Masukan
Nilai Alas = ";cin>>alas;
cout<<"Masukan
Nilai Tinggi = ";cin>>tinggi;
l_segitiga
= 0.5*(alas*tinggi);
cout<<"Luas
Segitiga = "<<l_segitiga<<endl;
getch();
}
Output Program :
1.2. Ends
Ends
merupakan suatu fungsi manipulator yang digunakan untuk menambahkan karakter
null (nilai ascii nol) kederatan suatu karakter. Fungsi ini berguna untuk
mengirim sejumlah karakter kefile didisk atau modem dan mengakhirinya dengan
karakter null. file header yang harus disertakan adalah iostream.h.
Contoh
Program :
#include
<conio.h>
#include
<iostream.h>
main()
{
int
a, b, c, d;
clrscr();
a=6;
b=5;
c=a%b;
d=a*b;
cout<<"Hasil
dari C = A % B adalah "<<c<<ends;
cout<<"\nHasil
dari D = A * B adalah "<<d<<ends;
getch();
}
Output Program :
1.3. dec, oct dan hex
Merupakan
suatu fungsi manipulator yang digunakan untuk konversi data dalam bentuk
desimal, oktal dan hexadesimal. file header yang harus disertakan adalah iomanip.h.
contoh
program :
#include
<conio.h>
#include
<iostream.h>
#include
<iomanip.h>
void
main()
{
int
nilai = 11;
cout<<"Nilai
= "<<nilai<<endl;
cout<<"Nilai
ke Octal = "<<oct<<nilai<<endl;
cout<<"Nilai
ke Hexadesimal = "<<hex<<nilai<<endl;
cout<<"Nilai
ke Desimal = "<<dec<<nilai<<endl;
getch();
}
Output Program :
1.4. Setprecision()
Setprecision()
merupakan suatu fungsi manipulator yang digunakan untuk mengatur jumlah digit
desimal yang ingin ditampilkan. File header yang harus disertakan adalah iomanip.h.
Contoh Program :
#include
<conio.h>
#include
<iostream.h>
#include
<iomanip.h>
void
main()
{
float
a, b, c;
a=
12.21;
b=
22.65;
clrscrt();
c
= a*b;
cout<<setiosflags(ios::fixed);
cout<<setprecision(1)<<c<<endl;
cout<<setprecision(2)<<c<<endl;
cout<<setprecision(3)<<c<<endl;
cout<<setprecision(4)<<c<<endl;
cout<<setprecision(5)<<c<<endl;
getch();
}
Output Program :
1.5. Setiosflags()
Fungsi
setiosflags() merupakan suatu fungsi
manipulator yang digunakan untuk mengatur sejumlah format keluaran data. fungsi
ini biasa pada fungsi cout(), file
header yang harus disertakan adalah iomanip.h.
Terdapat
beberapa format keluaran untuk fungsi setiosflags(),
antara lain :
1.5.1. Tanda format perataan kiri dan
kanan
Terdapat
dua buah tanda format yang digunakan untuk perataan kiri dan kanan, pengaturan
terhadap lebar variabel untuk perataan ki dan kanan ini melalui fungsi setw().
ios::left
= Digunakan untuk mengatur pertaan
sebelah kiri
ios::right
= Digunakan untuk mengatur perataan sebelah kanan.
Contoh Program :
#include
<conio.h>
#include
<iostream.h>
#include
<iomanip.h>
main()
{
int
a = 87, b = 32;
clrscr();
cout<<"Penggunaan
ios::left dan ios::right \n\n";
cout<<"Rata
Sebelah Kiri = ";
cout<<setiosflags(ios::left)<<setw(10)<<a;
cout<<setiosflags(ios::left)<<setw(10)<<b<<endl;
cout<<"Rata
Sebelah Kanan = ";
cout<<setiosflags(ios::right)<<setw(10)<<a;
cout<<setiosflags(ios::right)<<setw(10)<<b;
getch();
}
Output Program:
1.5.2. Tanda Format Keluaran Notasi
Konversi
Tanda format yang digunakan untuk keluaran
Notasi, yaitu :
ios::scientific Digunakan untuk mengatur keluaran dalam bentuk
notasi eksponensial.
ios::fixed digunakan untuk mengatur keluaran dalam bentuk
notasi desimal.
Contoh Program :
#include
<iostream.h>
#include
<iomanip.h>
main()
{
clrscr();
cout<<"Penggunaan
ios::scientific dan ios::fixed\n";
cout<<"\nHasil
ios::scientific dari 84.83 adalah ";
cout<<setiosflags(ios::scientific)<<84.83<<endl;
cout<<"Hasil
ios::fixed dari 29.43 adalah ";
cout<<setiosflags(ios::fixed)<<29.43<<endl;
getch();
}
Output Program :
1.5.3. Tanda Format Konversi Dec, Oct
dan Hex
Terdapat
tiga macam tanda format yang digunakan untuk konversi keluaran dalam basis
Decimal, Octal dan Hexadecimal, yaitu :
Ios::decDigunakan
untuk mengatur keluaran dalam konversi basis desimal.
Ios::octDigunakan
untuk mengatur keluaran dalam konversi basis octal.
Ios::hexDigunakan
untuk mengatur keluaran dalam konversi basis Hexadecimal.
Contoh Program :
//tanda
format ios::dec, ios::oct, ios::hex
#include
<conio.h>
#include
<iostream.h>
#include
<iomanip.h>
main()
{
clrscr();
cout<<"Bilangan
Decimal dari 35 = ";
cout<<setiosflags(ios::dec)<<35<<endl;
cout<<"Bilangan
Octal dari 20 = ";
cout<<setiosflags(ios::oct)<<20<endl;
cout<<"Bilangan
Hexadecimal dari 15 = ";
cout<<setiosflags(ios::hex)<<15;
getch();
}
Output Program :
1.5.4. Tanda Format Manipulasi Huruf
Hexadecimal
Untuk mengubah huruf atau memanipulasi
hexadecimal dapat menggunakan tanda format berikut :
Ios::uppercaseDigunakan
untuk mengubah notasi huruf pada hexadecimal
Contoh Program :
//tandaformat
ios::uppercase
#include
<conio.h>
#include
<iostream.h>
#include
<iomanip.h>
main()
{
int
a;
clrscr();
cout<<"Penggunaan
ios::uppercase\n";
cout<<"--------------------------\n";
cout<<"Tanpa Dengan \n";
cout<<"Konversi
Konversi \n";
cout<<"--------------------------\n";
for
(a=1; a<=15; a++)
cout<<hex<<a<<endl;
for
(a=1; a<=15; a++)
{
gotoxy(13,a+5);
cout<<setiosflags(ios::uppercase)<<hex<<a<<endl;
}
getch();
}
Output Program :
1.5.5. Tanda Format Output Dasar
Bilangan Hexadecimal dan Octal
Untuk
mengubah huruf atau memanipulasi hexadecimal dan octal dapat menggunakan tanda
format berikut :
Ios::showbaseDigunakan
untuk menampilkan tanda 0x (nol-x) diawal pada tampilan bilangan hexadecimal
dan 0 (nol) diawal pada tampilan bilangan decimal.
Contoh Program :
//tandaformat
ios::showbase
#include
<conio.h>
#include
<iostream.h>
#include
<iomanip.h>
main()
{
int
a;
clrscr();
cout<<"Penggunaan
ios::showbase\n";
cout<<"--------------------------\n";
cout<<"Decimal
Hexadecimal Octal\n";
cout<<"--------------------------\n";
cout<<setiosflags(ios::showbase);
for
(a=1; a<=15; a++)
{
gotoxy(4,a+5);
cout<<dec<<a<<endl;
}
for
(a=1; a<=15; a++)
{
gotoxy(13,a+5);
cout<<hex<<a<<endl;
}
for
(a=1; a<=15; a++)
{
gotoxy(22,a+5);
cout<<oct<<a<<endl;
}
cout<<"--------------------------\n";
getch();
}
Output Program :
1.5.6. Tanda Format Menampilkan Simbol Plus (+)
Untuk menampilkan simbol Plus(+) pada bilangan
genap dengan menggunakan tanda format berikut :
Ios::showposUntuk
menampilkan simbol plus (+) pada variabel yang memiliki nilai bilangan positif.
Contoh Program :
//tanda
format ios::showpos
#include
<conio.h>
#include
<iostream.h>
#include
<iomanip.h>
main()
{
int
a=8, b=-9;
clrscr();
cout<<"Tanpa
Menggunakan ios::showpos\n";
cout<<"Nilai
a = "<<a<<" Nilai b = "<<b<<endl;
cout<<setiosflags(ios::showpos);
cout<<"\n";
cout<<"Dengan
Menggunakan ios::showpos\n";
cout<<"Nilai
a = "<<a<<" Nilai b = "<<b<<endl;
getch();
}
Output Program :
1.6. setbase()
Merupakan
suatu fungsi manipulator yang digunakan untuk konversi bilangan octal, decimal
dan hexadecimal. File header yang harus disertakan iomanip.h.
Bentuk
penulisan :
setbase(base
bilangan);
Contoh Program :
//Penggunaan
Manipulator setbase()
#
include <stdio.h>
# include
<conio.h>
#
include <iostream.h>
#
include <iomanip.h>
main()
{
int
a;
clrscr();
cout<<"Penggunan
Manipulator setbase()"<<"\n\n";
cout<<"Decimal
Octal Hexadecimal"<<endl;
cout<<"----------------------------"<<"\n";
for(a=250;a<=260;a++)
{
cout<<setbase(10)<<a<<" ";
cout<<setbase(8)<<a<<" ";
cout<<setbase(16)<<a<<endl;
}
getche();
}
Output Program :
1.7. setw()
Merupakan
suatu fungsi manipulator yang digunakan untuk mengatur lebar tampilan dilayar
dari suatu nilai variabel. File header yang harus disertakan iomanip.h .
Bentuk
penulisannya :
setw(int
n);
n
= Merupakan nilai lebar tampilan data, integer.
Contoh Program :
//
Penggunaan Manipulator setw()
#include
<conio.h>
#include
<iostream.h>
#include
<iomanip.h>
main()
{
int
a;
clrscr();
cout<<"Penggunaan
Manipulator setw()\n";
cout<<"-----------------------------\n";
for(a=1;a<=10;a++)
{
cout<<setw(a)<<a<<endl;
}
cout<<"------------------------------";
getch();
}
Output Program :
1.7. setfill()
Merupakan
suatu fungsi manipulator yang digunakan untuk menampilkan suatu karakter yang
ditelakan didepan nilai yang diatur oleh fungsi setw(). File header yang harus disertakan adalah iomanip.h .