Stavros, Cooperrider, dan Kelly (2003) menawarkan konsep
SOAR (Strengths, Opportunities, Aspirations,
Results) sebagai alternatif
terhadap analisis SWOT, yang berasal dari pendekatan Appreciative Inquiry
(AI). Pendekatan ini
mulai dipopulerkan oleh David
Cooperrider, dalam bukunya
Introduction to Appreciative
Inquiry (1995). Beliau sebelumnya sudah menulis dalam disertasi doktoralnya
Appreciative Inquiry: Toward a Methodology for Understanding and
Enhancing Organizational Innovation, di Universitas Case
Western Reserve, Ohio.
Sehingga boleh dibilang, beliau adalah pelopor dan yang
mempopulerkan pendekatan ini. Model SOAR mengubah analisis SWOT, yang sudah
sangat mapan, dalam hal faktor-faktor
kekurangan (weakness) internal organisasi serta
ancaman (threats) eksternal
yang dihadapinya ke dalam
faktor-faktor aspirasi (aspiration)
yang dimiliki perusahaan serta hasil (results) terukur yang
ingin dicapai. Model analisis ini beranggapan
bahwa faktor kekurangan
dan ancaman dapat memunculkan perasaan negatif bagi para
anggota organisasi, sehingga menurunkan motivasi mereka untuk berbuat yang
terbaik. Dalam kerangka kerja SOAR, sebanyak mungkin stakeholder dilibatkan,
yang didasarkan pada integritas para anggotanya. Masalah integritas menjadi
sangat penting karena para stakeholder harus menyadari asumsi-asumsi yang
menjadi dasar penggerak bagi para pemimpin organisasi
- Strength (S) Hal-hal yang menjadi kekuatan serta aset terbesar yang dimiliki diungkapkan, baik aset yang berwujud maupun aset yang tidak berwujud. Tujuan pengungkapan ini adalah untuk memberikan penghargaan terhadap segala hal-hal positif yang dimiliki, yang pasti akan selalu dimiliki baik oleh individu maupun organisasi. Kekuatan inilah yang akan terus dikembangkan demi kemajuan organisasi maupun individu di masa depan
- Opportunities (O) Berarti dilakukannya analisis terhadap lingkungan eksternal guna mengidentifikasi peluang terbaik yang dimiliki serta dapat dimanfaatkan oleh organisasi Lingkungan eksternal adalah sebuah wilayah yang penuh dengan berbagai macam kemungkinan dan peluang. Salah satu syarat bagi keberhasilan suatu perusahaan adalah kemampuannya memaksimalkan peluang yang dimiliki. Hal ini mensyaratkan adanya cara pandang yang positif dalam memandang lingkungan eksternal yang berubah dengan sangat cepat
- Aspirations (A) Para anggota organisasi berbagi aspirasi dan merancang kondisi masa depan yang mereka impikan, yang dapat menimbulkan rasa percaya diri dan kebanggaan baik terhadap diri sendiri, pekerjaan, departemen, maupun organisasi secara keseluruhan. Saling berbagi aspirasi ini menjadi hal yang sangat penting guna menciptakan visi, misi serta nilai yang disepakati bersama, yang menjadi panduan bagi perjalanan organisasi menuju masa depan.
- Results (R) Berarti menentukan ukuran dari hasil-hasil yang ingin dicapai (measurable results) dalam perencanaan strategis, guna mengetahui sejauh mana pencapaian dari tujuan yang telah disepakati bersama. Agar para anggota organisasi merasa termotivasi dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan ini, maka perlu dirancang sistem pengakuan (recognition) dan reward yang menarik.
Tahapan Analisis
Analisis SOAR bagi perencanaan strategis dimulai dengan initiate
(keputusan untuk memilih SOAR) kemudian dilanjutkan dengan penyelidikan (inquiry)
yang menggunakan pertanyaan positif guna
mempelajari nilai-nilai inti,
visi, kekuatan, dan peluang potensial. Dalam fase
ini, pandangan-pandangan dari setiap
anggota organisasi dihargai.
Penyelidikan juga dilakukan guna memahami secara utuh
nilai-nilai yang dimiliki oleh para anggota organisasi serta hal-hal terbaik
yang pernah terjadi di masa lalu.
Kemudian anggota organisasi dibawa masuk ke
dalam fase imajinasi, memanfaatkan waktu untuk “bermimpi” dan merancang masa
depan yang diharapkan. Dalam fase ini, nilai-nilai diperkuat, visi dan misi
diciptakan. Sasaran jangka panjang dan alternatif strategis dan rekomendasi
diumumkan. Fase selanjutnya adalah inovasi, yaitu dimulainya perancangan sasaran
jangka pendek, rencana
taktikal dan fungsional, program,
sistem, dan struktur yang terintegrasi untuk mencapai tujuan masa depan yang diharapkan. Guna tercapainya hasil terbaik
yang terukur, karyawan
harus diberikan inspirasi melalui sistem pengakuan dan
penghargaan.
Diagram Analisis SOAR
Diagram analisis SOAR
merupakan diagram yang berfungsi untuk mengidentifikasi situasi
dan posisi yang dihadapi oleh perusahaan dalam persaingan bisnis menurut
faktor-faktor strategi internal yang dimiliki perusahaan
dan eksternal yang dihadapi
perusahaan. diagram SOAR
menurut Stavros, Cooperrider,
and Kelley (2003) adalah sebagai berikut :
Diagram diatas menggambarkan 2 kondisi yaitu :
- Strategic Planning Fokus : perencanaan yang dilakukan focus berdasarkan hasil tabel Strengths dan Opportunities. Berdasarkan kondisi dari perusahaan / organisasi
- Human Development Strategy : perencanaan yang fokus berdasarkan hasil tabel Aspiration dan Results. Bersumber dari semua elemen stakeholder (personal) perusahaan / organisasi.
Matrix SOAR
Matrix
Analisis SOAR dibagi menjadi 4 kondisi sebagai berikut :
Matrik SOAR berfungsi untuk menyusun faktor-faktor strategis yang menggambarkan bagimana kekuatan dan peluang eksternal
yang dihadapi perusahaan
dapat disesuaikan dengan aspirasi
dan hasil terukur yang dimilikinya.
Penjelasan
matrix SOAR :
- Strategi SA : strategi ini dibuat dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk mencapai aspirasi yang diharapkan
- Strategi OA : strategi ini dibuat untuk mengetahui dan memenuhi aspirasi dari setiap stakeholder yang beriorientasi kepada peluang yang ada
- Strategi SO : strategi ini dibuat untuk mewujudkan kekuatan untuk mencapai Hasil yang terukur
- Strategi OR : Strategi ini beriorientasi kepada Peluang untuk mencapai Result yang sudah terukur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar