1. Mengenal Istilah Structured Data, Schema Markup & Rich Snippet
Sering kali kita mendengar kata data terstruktur (structured) dan juga Data Tidak Terstruktur (Unstructured).
Data terstruktur adalah data yang berada dalam satu tempat baik berbentuk sebuah file termasuk data yang berada dalam database ataupun spreadsheet. Data terstruktur adalah yang membuat model data. Contohnya adalah data CRM, Industry Research Data dan lain sebagainya.
Data terstruktur biasanya dijalankan untuk mengakses database yang disebut dengan Structured Query Languange atau yang lebih dikenal dengan SQL.
Berikut adalah ilustrasi tentang SQL. Anda ingin melihat daftar buku yang memiliki harga diatas 1000 dan di urutkan sesuai dengan judul, Anda bisa menggunakan.
Dari sana Anda akan mendapatkan data dari database sesuai permintaan Anda dengan memunculkan buku yang memiliki harga diatas 1000 dan otomatis diurutkan sesuai judul.
Sedangkan Data tidak terstruktur adalah data yang tidak mudah diklasifikasi dan dimasukan kedalam sebuah kotak dengan rapi. Contohnya adalah foto, gambar, grafis, streaming, instrument data, webpages, pdf, konten blog dan lain sebagainya.
Salah satu aspek yang membuat mesin pencari seperti Google Search bisa akurat adalah tersedianya data yang terstuktur di halaman web. Semakin terstruktur semakin baik Google menilai suatu halaman web, karena artinya pemilik situs serius dalam menyediakan content yang baik.
Schema Markup adalah suatu bentuk microdata yang digunakan untuk menanamkan metadata HTML terstruktur (“data tentang data”) dengan konten halaman web yang ada untuk memberikan informasi tambahan serta pengalaman browsing yang lebih kaya bagi pengguna atau dapat kita kenal dengan istilah Rich Snippets.
Dalam upayanya, HTML, Google, Microsoft, Yahoo dan sekarang Yandex telah bersama-sama menciptakan Schema Markup umum. Hasil kerja kolektif mereka adalah situs schema.org, yang memiliki tujuan menciptakan Schema Markup yang seragam atau memiliki standar yang saling didukung oleh semua search engine.
Meskipun belum diakui secara resmi dampak positif yang diberikan dari Schema Markup pada SERPs (peringkat halaman di search engine), Searchmetrics menemukan bahwa halaman dengan integrasi schema.org berperingkat lebih baik dengan rata-rata empat posisi dibandingkan dengan halaman tanpa schema.org.
Informasi-informasi tambahan dari hasil pencarian akan membuat daftar terlihat lebih dalam pencarian, yang berarti akan lebih banyak traffic organik untuk blog WordPress anda. Tentunya hal ini akan membantu dalam membangun sebuah otoritas pada niche yang anda pilih menjadi blog yang terlihat lebih dalam hal pencarian.
“Secara umum, semakin banyak markup yang ada, seperti skema, video atau apa pun, semakin mudah search engine menafsirkan apa yang benar-benar penting pada sebuah halaman,” kata Matt Cutts, kepala tim spam web Google.
Schema Markup memberikan win-win solution bagi ketiga pihak:
- Search engine, yang harus terus menerus meningkatkan pengalaman pengguna untuk menjaga / meningkatkan pangsa pasar pencarian mereka,
- Pengguna/user, yang menerima hasil pencarian yang lebih baik, dan
- Pemilik website, yang memanfaatkan Schema Markup sebagai senjata mutakhir SEO.
2. Memasang Schema Markup Pada WordPress Menggunakan Plugin
Mengelola Schema Markup secara manual bisa menjadi hal sulit bahkan bagi pemilik situs berpengalaman. Untungnya, ada beberapa plugin WordPress yang akan menjadikannya sangat mudah bagi anda untuk menambahkan Rich Snippets di situs WordPress.
Ada beberapa pilihan plugin yang dapat kita gunakan :
- All In One Schema.org Rich Snippets (Spesifik untuk pengaturan Rich Snippet pada Post/Page)
- WP SEO Structured Data Schema (Spesifik untuk pengaturan Rich Snippet pada Homepage)
- Markup (JSON-LD) structured in schema.org
- WPSSO Core
- Schema App Structured Data
- WP-PostRatings
a. Hal pertama yang perlu anda lakukan adalah menginstal dan mengaktifkan plugin All In One Schema.org Rich Snippets. Setelah selesai instalasi, lakukan aktivasi cukup dengan meng-klik pada ikon menu Rich Snippets pada sidebar untuk melanjutkan.
Akan terlihat jenis konten yang berbeda yang dapat dibuat dengan plugin ini. Berikut adalah daftar cakupan jenis kontennya:
- Item Review
- Events
- Person
- Product
- Recipe
- SoftwareApp
- Video
- Article
b. Yang perlu anda lakukan adalah dengan membuat posting baru atau mengedit postingan yang sudah ada. Tepat berada di bagian bawah post editor, akan telihat meta kotak baru yang berlabel Configure Rich Snippets. Di dalamnya akan terlihat menu drop-down yang dapat memilih jenis konten untuk posting yang sedang di kerjakan.
c. Setelah memilih jenis konten maka akan menampilkan field Rich Snippets yang perlu diisi. Pada gambar di bawah, terpilih jenis kontennya adalah artikel, dan itu akan menunjukkan nama artikel, penulis, deskripsi singkat, dan fields dari gambar artikel.
Tidak diharuskan untuk menambahkan semua field tetapi beberapa field yang hanya diperlukan oleh Google untuk menampilkan Rich Snippets saja. Dan jangan lupa untuk menyimpan posting ke tempat penyimpanan data dari Rich Snippets.
3. Memasang Schema Markup Pada WordPress Menggunakan Cara Manual
Rich Snippets atau Schema Markup dapat ditulis dalam format yang berbeda diantaranya adalah Microdata, RDFa, dan JSON-LD. Anda dapat menggunakan salah satunya di situs anda.
Apabila menambahkan Rich Snippets secara manual ke dalam postingan WordPress, maka diperlukan juga dokumentasi rujukan ke Google’s Developer Resource on Structured Data dan Schema.org untuk memahami sifat-sifat yang diperlukan untuk masing-masing jenis kontennya.
Berikut contoh menambahkan Schema Markup pada Tag HTML menggunakan format microdata:
berubah menjadi:
Berikut contoh penggunaan Schema Markup menggunakan Microdata untuk menampilan thumbnail video pada search engine:
Required Properties:
- Name
- Description
- ThumbnailUrl
- UploadDate.
Sedangkan contoh Schema Markup menggunakan format JSON-LD:
Berubah menjadi:
Perlu diketahui bahwa pada pengimplementasian menggunakan format Microdata, anda perlu untuk melakukan perubahan code HTML yang sudah ada. Sedangkan pada JSON-LD jauh lebih mudah dibaca dan juga di-debug. Ini juga tidak perlu disisipkan dengan teks yang terlihat pengguna dari halaman dan oleh karena itu, ini dapat mempermudah untuk mengekspresikan data Anda.
Berikut adalah contoh jika Anda ingin memberikan informasi tambahan atau Schema Markup Local Business pada situs WordPress Anda, dengan menggunakan format Microdata anda cukup meletakan nya di widget footer.
Dan apabila menggunakan format JSON-LD, Anda bisa meletakkan pada custom field saat Anda berada pada halaman pembuatan artikel baru.
CATATAN: Bagi Anda yang ingin bermain-main dengan Schema Markup tapi takut akan kompleksitas dan tidak begitu familiar dengan HTML, Google telah menciptakan Structured Data Markup Helper.
a. Buka halaman Structured Data Markup Helper
b. Pilih jenis data yang Anda berencana untuk markup.
c. Paste di URL dari halaman atau artikel yang ingin Anda markup atau Anda juga dapat memasukan HTML pada field yang disediakan. Kemudian, klik “Start Tagging.”
d. Sorot dan pilih jenis elemen yang akan ditandai. Gunakan daftar item data sebagai panduan, dan sorot item lainnya dalam artikel Anda untuk menambahkan mereka ke daftar markup.
e. Setelah selesai, klik “Buat HTML.”
f. Tambahkan Schema Markup ke halaman web Anda sesuai letak perubahan yang ditandai dengan baris kuning.
g. Alternatif sederhana adalah untuk men-download file HTML yang dihasilkan secara otomatis, dan copy / paste ke CMS atau sumber kode Anda.
4. Cara Melakukan Pengujian Schema Markup atau Rich Snippets
Google maupun search engine lainnya mungkin tidak segera mengambil Rich Snippets atau menunjukkannya dalam hasil pencarian. Bagaimana agar bisa tahu cara menggunakan Rich Snippets dengan benar di blog WordPress?
Caranya hanya perlu mengunjungi Google’s Structured Data Testing Tool dengan cara menyisipkan markup kedalam tool nox atau klik pada link Fetch URL untuk memasukkan URL. Dan klik pada tombol Validate dan tool akan meninjau markup yang telah disubmit.
Apakah Schema Markup senjata baru SEO? Mungkin bukan; dunia pemasaran digital yang sudah terlalu menyebar dan canggih untuk itu. Namun, jika bisnis Anda mencari strategi SEO baru dan efektif, Schema Markup menawarkan cara yang nyata untuk meningkatkan pengalaman pelanggan dan menenangkan search engine.
Semoga artikel berjudul “Mengenal Schema Markup & Structured Data SEO” bisa bermanfaat dan silahkan jika masih ada yang kurang jelas dapat ditanyakan di kolom komentar dibawah ini.
Silahkan Like Fanspage dan Share artikel ini jika menurut kamu bermanfaat untuk kamu dan orang lain.
Sumber : https://informatikalogi.com/mengenal-schema-markup-structured-data-seo/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar