Dynamic Blinkie Text Generator at TextSpace.net

Feedburner

I heart FeedBurner

Rabu, 07 Maret 2012

cara membuat komik

Komik adalah cerita bergambar 2 dimensi yang biasanya digambar dengan tangan atau dengan bantuan aplikasi komputer seperti Corel Draw, Adobe Photoshop, atau aplikasi grafis lainnya. Kalau sekarang sih biasanya komik digambar sketsanya di kertas dulu kemudian di scan, dan diberi warna di Adobe Photoshop atau aplikasi sejenis. Tapi pernah kepikiran gak bikin komik instan cuma dalam waktu 10 menit dan gak butuh sketsa atau aplikasi grafis. Cukup dengan klik, drag, dan ketik teks jadi deh komiknya.

Adalah pixton.com yang membuat aplikasi web 2.0 berbasis Adobe Flash yang memungkinkan kita membuat komik secara instan. Tekniknya cukup menarik dan memudahkan kita dalam membuat komik. Orang yang tidak kenal dunia pembuatan komik juga dengan mudah memahami cara penggunaan aplikasi ini. Berikut adalah cara membuat komik dengan aplikasi pixton.com:

1. Untuk memulai kita diberi pilihan apakah ingin membuat komik dari template atau membuatnya dari awal. Membuat komik dari templete lebih mudah karena kita tinggal mengedit template komik yang telah ada. Kita tinggal memilih template yang mana yang kira-kira mirip dengan cerita kita. Namun bila cerita template tidak ada yang mirip atau kita ingin membuatnya dari awal maka pilih metode advance dimana kita akan membuat komik dari awal.

2. Konsep membuat dari awal sangat sederhana. Kita akan membuat komik scene demi scene. Scene adalah satu gambar yang merupakan bagian dari cerita kita. Untuk memulai terlebih dahulu kita memilih background. Kita dapat memilih beragam background sesuai cerita kita misalnya background di kamar, di taman, di kantor, di ruang tamu, dan background lainnya.

3. Selanjutnya adalah memasukkan karakter atau tokoh. Ada 2 karakter dasar yang tersedia yaitu manusia dan binatang. Untuk manusia kita dapat memilih manusia yang biasanya secara default atau standar berupa laki-laki. Namun bila kita dapat mengubah karakter manusia ini sesuai keinginan. Misalnya untuk mengubahnya menjadi perempuan cukup mengubah model rambut, bentuk badan, dan lain-lain. Kita juga dapat menambahkan asesoris seperti topi, kacamata, sepatu, dan lain-lain.

4. Setelah karakter tersebut masuk kita bisa memilih gaya atau posisi tubuh dari karakter tersebut. Apakah duduk, berdiri, lari, tidur, dan posisi lainnya.

5. Kita juga dapat menambahkan beberapa benda lainnya untuk menambah detail dari komik kita.

6. Yang terakhir adalah memasukkan teks. Teks ada 3 macam yaitu teks yang menandakan karakter kita berbicara, berpikir, dan keterangan singkat komik. Seperti komik biasa bentuknya adalah lingkaran, atau gelembung.

Berikut adalah contoh komik buatan saya di pixton.com


Ini lebih jelas silakan klik pada gambar diatas. Sekarang dengan adanya kemudahan dalam membuat komik, tinggal kreatifitas anda untuk berkarya dan menciptakan karya dan cerita yang unik dan menarik. Anda bisa melihat komik karya pengguna pixton lainnya di web pixton. Selamat mencoba

Sistem Distribusi

copas daari Analisa Sistem Tenaga Listrik

sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik. Sistem distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar (Bulk Power Source) sampai ke konsumen, seperti dijelaskan pada artikel sebelumnya di sini.

Jadi fungsi distribusi tenaga listrik adalah:

1) pembagian atau penyaluran tenaga listrik ke beberapa tempat (pelanggan

2) merupakan sub sistem tenaga listrik yang langsung berhubungan dengan pelanggan, karena catu daya pada pusat-pusat beban (pelanggan) dilayani langsung melalui jaringan distribusi.



Tenaga listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik besar dengan tegangan dari 11 kV sampai 24 kV dinaikan tegangannya oleh gardu induk dengan transformator penaik tegangan menjadi 70 kV ,154kV, 220kV atau 500kV kemudian disalurkan melalui saluran transmisi. Tujuan menaikkan tegangan ialah untuk memperkecil kerugian daya listrik pada saluran transmisi, dimana dalam hal ini kerugian daya adalah sebanding dengan kuadrat arus yang mengalir (I kwadrat R). Dengan daya yang sama bila nilai tegangannya diperbesar, maka arus yang mengalir semakin kecil sehingga kerugian daya juga akan kecil pula.



Dari saluran transmisi, tegangan diturunkan lagi menjadi 20 kV dengan transformator penurun tegangan pada gardu induk distribusi, kemudian dengan sistem tegangan tersebut penyaluran tenaga listrik dilakukan oleh saluran distribusi primer. Dari saluran distribusi primer inilah gardu-gardu distribusi mengambil tegangan untuk diturunkan tegangannya dengan trafo distribusi menjadi sistem tegangan rendah, yaitu 220/380 Volt. Selanjutnya disalurkan oleh saluran distribusi sekunder ke konsumen-konsumen. Dengan ini jelas bahwa sistem distribusi merupakan bagian yang penting dalam sistem tenaga listrik secara keseluruhan.



Pada sistem penyaluran daya jarak jauh, selalu digunakan tegangan setinggi mungkin, dengan menggunakan trafo-trafo step-up. Nilai tegangan yang sangat tinggi ini (HV,UHV,EHV) menimbulkan beberapa konsekuensi antara lain: berbahaya bagi lingkungan dan mahalnya harga perlengkapan-perlengkapannya, selain menjadi tidak cocok dengan nilai tegangan yang dibutuhkan pada sisi beban. Maka, pada daerah-daerah pusat beban tegangan saluran yang tinggi ini diturunkan kembali dengan menggunakan trafo-trafo step-down. Akibatnya, bila ditinjau nilai tegangannya, maka mulai dari titik sumber hingga di titik beban, terdapat bagian-bagian saluran yang memiliki nilai tegangan berbeda-beda.



Pengelompokan Jaringan Distribusi Tenaga Listrik



Gambar 1. Konfigurasi Sistem Tenaga Listrik.



Untuk kemudahan dan penyederhanaan, lalu diadakan pembagian serta pembatasan-pembatasan seperti pada Gambar diatas:

Daerah I : Bagian pembangkitan (Generation)

Daerah II : Bagian penyaluran (Transmission) , bertegangan tinggi (HV,UHV,EHV)

Daerah III : Bagian Distribusi Primer, bertegangan menengah (6 atau 20kV).

Daerah IV : (Di dalam bangunan pada beban/konsumen), Instalasi, bertegangan rendah.



Berdasarkan pembatasan-pembatasan tersebut, maka diketahui bahwa porsi materi Sistem Distribusi adalah Daerah III dan IV, yang pada dasarnya dapat dikelasifikasikan menurut beberapa cara, bergantung dari segi apa klasifikasi itu dibuat. Dengan demikian ruang lingkup Jaringan Distribusi adalah:

a. SUTM, terdiri dari : Tiang dan peralatan kelengkapannya, konduktor dan peralatan perlengkapannya, serta peralatan pengaman dan pemutus.

b. SKTM, terdiri dari : Kabel tanah, indoor dan outdoor termination dan lain-lain.

c. Gardu trafo, terdiri dari : Transformator, tiang, pondasi tiang, rangka tempat trafo, LV panel, pipa-pipa pelindung, Arrester, kabel-kabel, transformer band, peralatan grounding,dan lain-lain.

d. SUTR dan SKTR, terdiri dari: sama dengan perlengkapan/material pada SUTM dan SKTM. Yang membedakan hanya dimensinya.



Klasifikasi Saluran Distribusi Tenaga Listrik



Secara umum, saluran tenaga Listrik atau saluran distribusi dapat diklasifikasikan sebagai berikut:



1. Menurut nilai tegangannya:

a. Saluran distribusi Primer, Terletak pada sisi primer trafo distribusi, yaitu antara titik Sekunder trafo substation (Gardu Induk) dengan titik primer trafo distribusi. Saluran ini bertegangan menengah 20 kV. Jaringan listrik 70 kV atau 150 kV, jika langsung melayani pelanggan, bisa disebut jaringan distribusi.

b. Saluran Distribusi Sekunder, Terletak pada sisi sekunder trafo distribusi, yaitu antara titik sekunder dengan titik cabang menuju beban (Lihat Gambar 2-2)



2. Menurut bentuk tegangannya:

a. Saluran Distribusi DC (Direct Current) menggunakan sistem tegangan searah.

b. Saluran Distribusi AC (Alternating Current) menggunakan sistem tegangan bolak-balik.



3. Menurut jenis/tipe konduktornya:

a. Saluran udara, dipasang pada udara terbuka dengan bantuan penyangga (tiang) dan perlengkapannya, dan dibedakan atas:

- Saluran kawat udara, bila konduktornya telanjang, tanpa isolasi pembungkus.

- Saluran kabel udara, bila konduktornya terbungkus isolasi.

b. Saluran Bawah Tanah, dipasang di dalam tanah, dengan menggunakan kabel tanah (ground cable).

c. Saluran Bawah Laut, dipasang di dasar laut dengan menggunakan kabel laut (submarine cable)



4. Menurut susunan (konfigurasi) salurannya:

a. Saluran Konfigurasi horizontal, bila saluran fasa terhadap fasa yang lain/terhadap netral, atau saluran positip terhadap negatip (pada sistem DC) membentuk garis horisontal.



b. Saluran Konfigurasi Vertikal, bila saluran-saluran tersebut membentuk garis vertikal .



c. Saluran konfigurasi Delta, bila kedudukan saluran satu sama lain membentuk suatu segitiga (delta).



5. Menurut Susunan Rangkaiannya

Dari uraian diatas telah disinggung bahwa sistem distribusi di bedakan menjadi dua yaitu sistem distribusi primer dan sistem distribusi sekunder.

a. Jaringan Sistem Distribusi Primer,

Sistem distribusi primer digunakan untuk menyalurkan tenaga listrik dari gardu induk distribusi ke pusat-pusat beban. Sistem ini dapat menggunakan saluran udara, kabel udara, maupun kabel tanah sesuai dengan tingkat keandalan yang diinginkan dan kondisi serta situasi lingkungan. Saluran distribusi ini direntangkan sepanjang daerah yang akan di suplai tenaga listrik sampai ke pusat beban.



Terdapat bermacam-macam bentuk rangkaian jaringan distribusi primer, yaitu:

- Jaringan Distribusi Radial, dengan model: Radial tipe pohon, Radial dengan tie dan switch pemisah, Radial dengan pusat beban dan Radial dengan pembagian phase area.

- Jaringan distribusi ring (loop), dengan model: Bentuk open loop dan bentuk Close loop.

- Jaringan distribusi Jaring-jaring (NET)

- Jaringan distribusi spindle

- Saluran Radial Interkoneksi



b. Jaringan Sistem Distribusi Sekunder,

Sistem distribusi sekunder digunakan untuk menyalurkan tenaga listrik dari gardu distribusi ke beban-beban yang ada di konsumen. Pada sistem distribusi sekunder bentuk saluran yang paling banyak digunakan ialah sistem radial. Sistem ini dapat menggunakan kabel yang berisolasi maupun konduktor tanpa isolasi. Sistem ini biasanya disebut sistem tegangan rendah yang langsung akan dihubungkan kepada konsumen/pemakai tenaga listrik dengan melalui peralatan-peralatan sbb:

- Papan pembagi pada trafo distribusi,

- Hantaran tegangan rendah (saluran distribusi sekunder).

- Saluran Layanan Pelanggan (SLP) (ke konsumen/pemakai)

- Alat Pembatas dan pengukur daya (kWh meter) serta fuse atau pengaman pada pelanggan.



gambar 2. Komponen Sistem Distribusi



Tegangan Sistem Distribusi Sekunder



Ada bermacam-macam sistem tegangan distribusi sekunder menurut standar; (1) EEI : Edison Electric Institut, (2) NEMA (National Electrical Manufactures Association). Pada dasarnya tidak berbeda dengan sistem distribusi DC, faktor utama yang perlu diperhatikan adalah besar tegangan yang diterima pada titik beban mendekati nilai nominal, sehingga peralatan/beban dapat dioperasikan secara optimal. Ditinjau dari cara pengawatannya, saluran distribusi AC dibedakan atas beberapa macam tipe dan cara pengawatan, ini bergantung pula pada jumlah fasanya, yaitu:

1. Sistem satu fasa dua kawat 120 Volt

2. Sistem satu fasa tiga kawat 120/240 Volt

3. Sistem tiga fasa empat kawat 120/208 Volt

4. Sistem tiga fasa empat kawat 120/240 Volt

5. Sistem tiga fasa tiga kawat 240 Volt

6. Sistem tiga fasa tiga kawat 480 Volt

7. Sistem tiga fasa empat kawat 240/416 Volt

8. Sistem tiga fasa empat kawat 265/460 Volt

9. Sistem tiga fasa empat kawat 220/380 Volt



Di Indonesia dalam hal ini PT. PLN menggunakan sistem tegangan 220/380 Volt. Sedang pemakai listrik yang tidak menggunakan tenaga listrik dari PT. PLN, menggunakan salah satu sistem diatas sesuai dengan standar yang ada. Pemakai listrik yang dimaksud umumnya mereka bergantung kepada negara pemberi pinjaman atau dalam rangka kerja sama, dimana semua peralatan listrik mulai dari pembangkit (generator set) hingga peralatan kerja (motor-motor listrik) di suplai dari negara pemberi pinjaman/kerja sama tersebut. Sebagai anggota, IEC (International Electrotechnical Comission), Indonesia telah mulai menyesuaikan sistem tegangan menjadi 220/380 Volt saja, karena IEC sejak tahun 1967 sudah tidak mencantumkan lagi tegangan 127 Volt. (IEC Standard Voltage pada Publikasi nomor 38 tahun 1967 halaman 7 seri 1 tabel 1).



Diagram rangkaian sisi sekunder trafo distribusi terdiri dari:

1. Sistem distribusi satu fasa dengan dua kawat, Tipe ini merupakan bentuk dasar yang paling sederhana, biasanya digunakan untuk melayani penyalur daya berkapasitas kecil dengan jarak pendek, yaitu daerah perumahan dan pedesaan.

2. Sistem distribusi satu fasa dengan tiga kawat, Pada tipe ini, prinsipnya sama dengan sistem distribusi DC dengan tiga kawat, yang dalam hal ini terdapat dua alternatif besar tegangan. Sebagai saluran “netral” disini dihubungkan pada tengah belitan (center-tap) sisi sekunder trafo, dan diketanahkan, untuk tujuan pengamanan personil. Tipe ini untuk melayani penyalur daya berkapasitas kecil dengan jarak pendek, yaitu daerah perumahan dan pedesaan.

3. Sistem distribusi tiga fasa empat kawat tegangan 120/240 Volt, Tipe ini untuk melayani penyalur daya berkapasitas sedang dengan jarak pendek, yaitu daerah perumahan pedesaan dan perdagangan ringan, dimana terdapat dengan beban 3 fasa.

4. Sistem distribusi tiga fasa empat kawat tegangan 120/208 Volt.

5. Sistem distribusi tiga fasa dengan tiga kawat, Tipe ini banyak dikembangkan secara ekstensif. Dalam hal ini rangkaian tiga fasa sisi sekunder trafo dapat diperoleh dalam bentuk rangkaian delta (segitiga) ataupun rangkaian wye (star/bintang). Diperoleh dua alternatif besar tegangan, yang dalam pelaksanaannya perlu diperhatikan adanya pembagian seimbang antara ketiga fasanya. Untuk rangkaian delta tegangannya bervariasi yaitu 240 Volt, dan 480 Volt. Tipe ini dipakai untuk melayani beban-beban industri atau perdagangan.

6. Sistem distribusi tiga fasa dengan empat kawat, Pada tipe ini, sisi sekunder (output) trafo distribusi terhubung star,dimana saluran netral diambil dari titik bintangnya. Seperti halnya padasistem tiga fasa yang lain, di sini perlu diperhatikan keseimbangan beban antara ketiga fasanya, dan disini terdapat dua alternatif besar tegangan.

Sabtu, 04 Februari 2012

termoplastik

Bahan Plastik Termoplastik
Saturday, June 25, 2011 Fazri



BAHAN TERMOPLASTIK
Termoplastik adalah jenis plastik yang menjadi lunak jika dipanaskan dan akan mengeras jika didinginkan dan proses ini bisa dilakukan berulang kali. Nama termoplastik diperoleh dari sifat plastik ini yang bisa dibentuk ulang dengan proses pemanasan. Secara sederhana termoplastik adalah jenis plastik yang bisa di daur ulang
Ciri-ciri Termoplastik
Dapat didaur ulang, Reaksi pengerasan lambat, Dipasarkan dalam bentuk butiran dan dicampur dalam keadaan padat.
Bahan termoplastik adalah sebagai berikut:
a. Selulosa
Selulosa adalah bahan termoplastok produk pengolahan khusus dari serat kapas dan kayu. Bahan ini sangat kuat atau ulet dan dapat diberi bermacam-macam jenis warna. Asetat-butirat selulosa merupakan jenis bahan yang kuat dan dapat dibentuk menjadi lembaran atau dicetak secara injeksi, tekan atau ekstrusi, berbagai kemasan, mainan anak anak, knop, selubung baterai, bulu kuas, panel radio, tape dan strip dibuat dari bahan ini. Asetat-butirat selulosa, mirip dengan asetat selulosa. Keduanya dihasilkan dalam berbagai warna dengn proses yang sama. Umumnya asetat butirat selulosa mempunyai daya serap kelembaban yang rendah, keuletan, stabilitas dimensi yang baik dalam berbagai keadaan lingkungan dan dapat diekstrusi secara kontinu. Produk butirat mencakup kemudi, helm olahraga, rangka kacamata, baki, sabuk, hiasan, perabotan rumah tangga, lembaran isolasi, tape suara, kancing, dan pipa ekstrusi untuk gas dan air. Di antara devirat selulosa, etil selulosa mempunyai berat jenis terendah. Selain sebagai bahan pelapis, selulosa dimanfaatkan untuk berbagai benda cetak karena stabilitas dan daya tahan terhadap alkali yang baik.


b. Polisteren
Polisteren adalah bahan termoplastik yang khusus diciptakan untuk injeksi dan ekstrusi. Ciri-ciri khasnya ialah berat jenis yang rendah (1,07), daya tahan terhadapair dan zat kimia, stabilitas dimensi dan kemampuan isolasi. Polisteren merupakan bahan pengganti karet yang baik untuk isolasi listrik. Resin stiren dapat dicetak menjadi kotak baterai, piring, bagian dari radio, roda gigi, pola untuk pengecoran, kotak es, kemasan, gelas dan ubin tembok. Bahan ini dapat dicetak injeksi, diekstrusi atau dibentuk dalam cetakan.


c. Polietilen
Produk politelien memiliki fleksibilitas pada suhu ruang dan suhu rendah, kedap air, tahan zat kimia, dapat disambung dengan dipanaskan atau dipatri dan dapat berwarna warni. Polietilen yang mempunyai berat jenis antara 0,91 sampai dengan 0,96 terapung diatas air. Harganya murah karena kedap air baik sekali untuk bahan pengemasan dan botol tekan. Produk dari polietilen mencakup, cetakan es, baki, pencuci film, kain, lembaran pembungkus, botol susu bayi, selang air, kabel koaksial dan bahan isolasi untuk frekuensi tinggi. Produk polietilen dibuat dengan cara cetak injeksi, cetak tiup atau ekstrusi lembaran, film dan filamen tunggal.


d. Polipropilen
Polipropilen dapat dibentuk dengan berbagai teknik termoplastik. Bahan ini memiliki sifat sifat listrik yang baik, nilai impak dan kekuatan yang tinggi, dan sangat tahan terhadap suhu dan bahan bahan kimia. Filamen tunggal polipropilen dianyam menjadi tali tambang, jala, dan tekstil. Contoh produk lain ialah alat peralatan untuk rumah sakit dan laboratorium, mainan anak anak, koper, perabot, lembaran untuk pengemasan makanan, kotak televisi dan isolasi listrik.


e. Polisulfona
Polisulfona merupakan kelompok termoplastik yang mempunyai sifat fisis dan daya tahan panas yang baik. Produk dapat dibuat dengan cara cetak injeksi. Pembentukan termal dan cetak tiup. Benda cetak antara lain, rangka perkakas tangan, alat kontak listrik dan berbagai alat peralatan lainnya yang harus taham suhu tinggi. Polisulfona dapat diekstrusi menjadi barang berdiameter 250mm. Bahan dapat diperoleh dalam berbagai warna atau tembus cahaya.


f. Plastik ABS
Plastik ABS merupakan campuran akrilonitril, butadien dan stirena, bahan ini sangat keras, fleksibel, dan ulet. Plastik ABS umumnya digunakan bila diperlukan daya tahan banting, kekerasan, mampu pewarnaa, sifat listrik, daya tahan kelembaban dan daya tahan panas sampai 105 derajat C. Plastik ini dibentuk secara pembentukan termal, cetak tiup, cetak rotasi dan ekstrusi. Bahan ini digunakan sebagai pipa saluran pada perumahan, kamera, rangka alat alat listrik tangan dan tilpon.


g. Poli-imida
Termoplastik jenis poli-imida dipasarkan dalam bentuk padat. Atau primer SP, film atau kapton atau larutan. Plastik ini sangat tahan terhadap panas hingga 400 derajat C, mempunyai koefisien gesekan yang rendah, daya tahan terhadap radiasi yang tinggi dan sifat listrik yang baik. Produk meliput, bantalan luncur, dudukan klep, pipa, dan berbagai komponen listrik. Film yang kuat, digunakan sebagai isolasi kawat, isolasi motor dan pelapis sirkuit cetak. Larutan dipakai untuk pencampur pernis, enamel kawat dan kain gelas berlapis.


h. Nilon
Nilon atau poliamida digunakan sebagai serat tekstil, atau filamen, selain itu dicetak atau diekstrusi. Produk lainnya adalah, bantalan, roda gigi, klep, pipa, alat-alat dapur dan koper atau tas. Filamen tunggal nilon dipakai untuk membuat kaus kaki, payung udara, tali pesawat terbang layang dan bulu sikat.


i. Resin vinil
Resin vinil yang beredar di pasaran mencakup jenis polivinil butirat dan poliviniliden klorida. Ketiganya merupakan bahan termoplastik yang dibentuk menjadi berbagai jenis produk melalui proses cetak tekan atau cetak injeksi, ekstrusi atau cetak tiup. Resin vinil sangat baik untuk pelapis permukaan dan untuk lembaran yang tegar maupun yang fleksibel. Polivinil butirat adalah resin yang jernih dan terlihat, biasanya digunakan sebagai baha pelapis antara pada gelas keamanan, jas hujan, tangki dan produk cetak yang fleksibel. Bahan ini tahan kelembaban, mudah melekat dan stabil terhadap cahaya dan panas. Polivinil klorida mempunyai daya tahan yang baik terhadap berbagai pelerut dan tidak mudah terbakar. Resin vinil digunakan sebagai pengganti karet , jas hujan, kemasan dan botol cetak tiup. Poliviniden klorida digunakan untuk film saran (a.1 untuk pengemasan makanan) dan pipa. Busa vinil digunakan sebagai pelampung, jok dan pelapis pelindung.
j. Karet Sintesis
Usaha pembuatan karet sintesis telah berlangsung cukup lama, khususnya dinegara industri yang tidak memiliki sumber karet alamiah. karet sintesis yang telah dikenal adalah GR-S, nitril, Thiokol (neopren, butil, dan karet silikon) GR-S merupakan karet sintesis yang paling banyak diproduksi, karena sangat cocok untuk ban kendaraan dan merupakan suatu kopolimer dari butadiena dan stirena yang dapat diolah sehingga mencapai kekerasan yang diinginkan. Kekuatan GR-S dapat ditingkatkan dengan menambahkan karbon black dan untuk ban khususnya, dicampur dengan karet alam. Kopolimer butadien-akrilonitril biasanya disebut dengan buna N atau karet nitril, terutama digunakan karena tahan terhadap minyak dan dipakai untuk pipa minyak, gasket dan diafragma. Dapat juga dicampur dengan phenol dan plastik vinil. Thiokol; Polisulfida organik, tahan sekali terhadap bensin, mnyak dan cat, sinar matahari, oleh karena itu digunakan untuk membuang selang, hak dan sol sepatu, melapisi tekstil dan lapisan isolasi. Benda benda dapat dicetak dalam mesin plastik. Polimer kloropren atau neopren dibuat dari batu bara, batu kapur, air dan garam. Kalsium karbida. Yang dibuat dari batubara, batu kapur, bila dicampurkan dengan air akan membentuk kloropren, yang berubah menjadi neopren setelah polimerisasi. Neopren tahan terhadap minyak, panas dan sinar matahari dan digunakan untuk membuat ban berjalan, sol sepatu, pakaian pelindung, isolasi, rol cetakan, ban, pipa dan sebagai bahan pengikat batu gerinda. Neopren merupakan jenis karet sintesis yang banyak digunakan dan dapat menggantikan karet alam. Untuk hal hal tertentu butil, suatu koplimer isobutilen memiliki sifat dan karakteristik yang mirip karet alam. Karena kekuatannya, daya tahan aus dan permeabilitas gas yang rendah, butil terutama digunakan untuk membuat ban dalam. Penggunaan lainnya meliputi pipa uap, ban berjalan untuk bahan yang dipanaskan dan pelapis tangki. Karet silikon atau disebut dengan polisiloksan. Tahan sekali terhadap suhu rendah maupun suhu tinggi, minyak pelumas, asam cair dan cahaya matahari. Selain itu digunakan pula untuk cincin, perapat untuk saluran minyak dan gas, perapat pintu pesawat terbang, isolasi kawat dan kabel yang harus memenuhi persyaratan yang tinggi. Karet sintesis komersial lainnya seperti polibutadiena dapat pula digunakan untuk ban kendaraan, poliakrilat untuk pipa mintyak dan gasket kendaraan bermotor. Elastomer uretan dipakai untuk bantal peredam getaran, bantal landasan pada mesin pres, r

termoplastik

Bahan Plastik Termoplastik
Saturday, June 25, 2011 Fazri



BAHAN TERMOPLASTIK
Termoplastik adalah jenis plastik yang menjadi lunak jika dipanaskan dan akan mengeras jika didinginkan dan proses ini bisa dilakukan berulang kali. Nama termoplastik diperoleh dari sifat plastik ini yang bisa dibentuk ulang dengan proses pemanasan. Secara sederhana termoplastik adalah jenis plastik yang bisa di daur ulang
Ciri-ciri Termoplastik
Dapat didaur ulang, Reaksi pengerasan lambat, Dipasarkan dalam bentuk butiran dan dicampur dalam keadaan padat.
Bahan termoplastik adalah sebagai berikut:
a. Selulosa
Selulosa adalah bahan termoplastok produk pengolahan khusus dari serat kapas dan kayu. Bahan ini sangat kuat atau ulet dan dapat diberi bermacam-macam jenis warna. Asetat-butirat selulosa merupakan jenis bahan yang kuat dan dapat dibentuk menjadi lembaran atau dicetak secara injeksi, tekan atau ekstrusi, berbagai kemasan, mainan anak anak, knop, selubung baterai, bulu kuas, panel radio, tape dan strip dibuat dari bahan ini. Asetat-butirat selulosa, mirip dengan asetat selulosa. Keduanya dihasilkan dalam berbagai warna dengn proses yang sama. Umumnya asetat butirat selulosa mempunyai daya serap kelembaban yang rendah, keuletan, stabilitas dimensi yang baik dalam berbagai keadaan lingkungan dan dapat diekstrusi secara kontinu. Produk butirat mencakup kemudi, helm olahraga, rangka kacamata, baki, sabuk, hiasan, perabotan rumah tangga, lembaran isolasi, tape suara, kancing, dan pipa ekstrusi untuk gas dan air. Di antara devirat selulosa, etil selulosa mempunyai berat jenis terendah. Selain sebagai bahan pelapis, selulosa dimanfaatkan untuk berbagai benda cetak karena stabilitas dan daya tahan terhadap alkali yang baik.


b. Polisteren
Polisteren adalah bahan termoplastik yang khusus diciptakan untuk injeksi dan ekstrusi. Ciri-ciri khasnya ialah berat jenis yang rendah (1,07), daya tahan terhadapair dan zat kimia, stabilitas dimensi dan kemampuan isolasi. Polisteren merupakan bahan pengganti karet yang baik untuk isolasi listrik. Resin stiren dapat dicetak menjadi kotak baterai, piring, bagian dari radio, roda gigi, pola untuk pengecoran, kotak es, kemasan, gelas dan ubin tembok. Bahan ini dapat dicetak injeksi, diekstrusi atau dibentuk dalam cetakan.


c. Polietilen
Produk politelien memiliki fleksibilitas pada suhu ruang dan suhu rendah, kedap air, tahan zat kimia, dapat disambung dengan dipanaskan atau dipatri dan dapat berwarna warni. Polietilen yang mempunyai berat jenis antara 0,91 sampai dengan 0,96 terapung diatas air. Harganya murah karena kedap air baik sekali untuk bahan pengemasan dan botol tekan. Produk dari polietilen mencakup, cetakan es, baki, pencuci film, kain, lembaran pembungkus, botol susu bayi, selang air, kabel koaksial dan bahan isolasi untuk frekuensi tinggi. Produk polietilen dibuat dengan cara cetak injeksi, cetak tiup atau ekstrusi lembaran, film dan filamen tunggal.


d. Polipropilen
Polipropilen dapat dibentuk dengan berbagai teknik termoplastik. Bahan ini memiliki sifat sifat listrik yang baik, nilai impak dan kekuatan yang tinggi, dan sangat tahan terhadap suhu dan bahan bahan kimia. Filamen tunggal polipropilen dianyam menjadi tali tambang, jala, dan tekstil. Contoh produk lain ialah alat peralatan untuk rumah sakit dan laboratorium, mainan anak anak, koper, perabot, lembaran untuk pengemasan makanan, kotak televisi dan isolasi listrik.


e. Polisulfona
Polisulfona merupakan kelompok termoplastik yang mempunyai sifat fisis dan daya tahan panas yang baik. Produk dapat dibuat dengan cara cetak injeksi. Pembentukan termal dan cetak tiup. Benda cetak antara lain, rangka perkakas tangan, alat kontak listrik dan berbagai alat peralatan lainnya yang harus taham suhu tinggi. Polisulfona dapat diekstrusi menjadi barang berdiameter 250mm. Bahan dapat diperoleh dalam berbagai warna atau tembus cahaya.


f. Plastik ABS
Plastik ABS merupakan campuran akrilonitril, butadien dan stirena, bahan ini sangat keras, fleksibel, dan ulet. Plastik ABS umumnya digunakan bila diperlukan daya tahan banting, kekerasan, mampu pewarnaa, sifat listrik, daya tahan kelembaban dan daya tahan panas sampai 105 derajat C. Plastik ini dibentuk secara pembentukan termal, cetak tiup, cetak rotasi dan ekstrusi. Bahan ini digunakan sebagai pipa saluran pada perumahan, kamera, rangka alat alat listrik tangan dan tilpon.


g. Poli-imida
Termoplastik jenis poli-imida dipasarkan dalam bentuk padat. Atau primer SP, film atau kapton atau larutan. Plastik ini sangat tahan terhadap panas hingga 400 derajat C, mempunyai koefisien gesekan yang rendah, daya tahan terhadap radiasi yang tinggi dan sifat listrik yang baik. Produk meliput, bantalan luncur, dudukan klep, pipa, dan berbagai komponen listrik. Film yang kuat, digunakan sebagai isolasi kawat, isolasi motor dan pelapis sirkuit cetak. Larutan dipakai untuk pencampur pernis, enamel kawat dan kain gelas berlapis.


h. Nilon
Nilon atau poliamida digunakan sebagai serat tekstil, atau filamen, selain itu dicetak atau diekstrusi. Produk lainnya adalah, bantalan, roda gigi, klep, pipa, alat-alat dapur dan koper atau tas. Filamen tunggal nilon dipakai untuk membuat kaus kaki, payung udara, tali pesawat terbang layang dan bulu sikat.


i. Resin vinil
Resin vinil yang beredar di pasaran mencakup jenis polivinil butirat dan poliviniliden klorida. Ketiganya merupakan bahan termoplastik yang dibentuk menjadi berbagai jenis produk melalui proses cetak tekan atau cetak injeksi, ekstrusi atau cetak tiup. Resin vinil sangat baik untuk pelapis permukaan dan untuk lembaran yang tegar maupun yang fleksibel. Polivinil butirat adalah resin yang jernih dan terlihat, biasanya digunakan sebagai baha pelapis antara pada gelas keamanan, jas hujan, tangki dan produk cetak yang fleksibel. Bahan ini tahan kelembaban, mudah melekat dan stabil terhadap cahaya dan panas. Polivinil klorida mempunyai daya tahan yang baik terhadap berbagai pelerut dan tidak mudah terbakar. Resin vinil digunakan sebagai pengganti karet , jas hujan, kemasan dan botol cetak tiup. Poliviniden klorida digunakan untuk film saran (a.1 untuk pengemasan makanan) dan pipa. Busa vinil digunakan sebagai pelampung, jok dan pelapis pelindung.
j. Karet Sintesis
Usaha pembuatan karet sintesis telah berlangsung cukup lama, khususnya dinegara industri yang tidak memiliki sumber karet alamiah. karet sintesis yang telah dikenal adalah GR-S, nitril, Thiokol (neopren, butil, dan karet silikon) GR-S merupakan karet sintesis yang paling banyak diproduksi, karena sangat cocok untuk ban kendaraan dan merupakan suatu kopolimer dari butadiena dan stirena yang dapat diolah sehingga mencapai kekerasan yang diinginkan. Kekuatan GR-S dapat ditingkatkan dengan menambahkan karbon black dan untuk ban khususnya, dicampur dengan karet alam. Kopolimer butadien-akrilonitril biasanya disebut dengan buna N atau karet nitril, terutama digunakan karena tahan terhadap minyak dan dipakai untuk pipa minyak, gasket dan diafragma. Dapat juga dicampur dengan phenol dan plastik vinil. Thiokol; Polisulfida organik, tahan sekali terhadap bensin, mnyak dan cat, sinar matahari, oleh karena itu digunakan untuk membuang selang, hak dan sol sepatu, melapisi tekstil dan lapisan isolasi. Benda benda dapat dicetak dalam mesin plastik. Polimer kloropren atau neopren dibuat dari batu bara, batu kapur, air dan garam. Kalsium karbida. Yang dibuat dari batubara, batu kapur, bila dicampurkan dengan air akan membentuk kloropren, yang berubah menjadi neopren setelah polimerisasi. Neopren tahan terhadap minyak, panas dan sinar matahari dan digunakan untuk membuat ban berjalan, sol sepatu, pakaian pelindung, isolasi, rol cetakan, ban, pipa dan sebagai bahan pengikat batu gerinda. Neopren merupakan jenis karet sintesis yang banyak digunakan dan dapat menggantikan karet alam. Untuk hal hal tertentu butil, suatu koplimer isobutilen memiliki sifat dan karakteristik yang mirip karet alam. Karena kekuatannya, daya tahan aus dan permeabilitas gas yang rendah, butil terutama digunakan untuk membuat ban dalam. Penggunaan lainnya meliputi pipa uap, ban berjalan untuk bahan yang dipanaskan dan pelapis tangki. Karet silikon atau disebut dengan polisiloksan. Tahan sekali terhadap suhu rendah maupun suhu tinggi, minyak pelumas, asam cair dan cahaya matahari. Selain itu digunakan pula untuk cincin, perapat untuk saluran minyak dan gas, perapat pintu pesawat terbang, isolasi kawat dan kabel yang harus memenuhi persyaratan yang tinggi. Karet sintesis komersial lainnya seperti polibutadiena dapat pula digunakan untuk ban kendaraan, poliakrilat untuk pipa mintyak dan gasket kendaraan bermotor. Elastomer uretan dipakai untuk bantal peredam getaran, bantal landasan pada mesin pres, r

kabel

Kabel listrik adalah media untuk menyalurkan energi listrik. Sebuah kabel listrik terdiri dari isolator dan konduktor.

Isolator di sini adalah bahan pembungkus kabel yang biasanya terbuat dari bahan thermoplastik atau thermosetting, sedangkan konduktornya terbuat dari bahan tembaga ataupun aluminium.

Kemampuan hantar sebuah kabel listrik ditentukan oleh KHA (kemampuan hantar arus) yang dimilikinya, sebab parameter hantaran listrik ditentukan dalam satuan Ampere. Kemampuan hantar arus ditentukan oleh luas penampang konduktor yang berada dalam kabel listrik, adapun ketentuan mengenai KHA kabel listrik diatur dalam spesifikasi SPLN.

Sedangkan tegangan listrik dinyatakan dalam Volt, besar daya yang diterima dinyatakan dalam satuan Watt, yang merupakan perkalian dari Ampere x Volt = Watt. Pada tegangan 220 Volt dan KHA 10 Ampere, sebuah kabel listrik dapat menyalurkan daya sebesar 220V x 10A = 2200 Watt.

Kabel listrik berdasarkan tegangannya terdiri beberapa kategori, antara lain : 1. Kabel listrik Tegangan Rendah 2. Kabel listrik Tegangan Menengah 3. Kabel listrik Tegangan Tinggi

Senin, 16 Januari 2012

Tower

Jenis-Jenis Menara / Tower Listrik dan Komponennya

23:25 Buddi.Techno
Pada suatu “Sistem Tenaga Listrik”, energi listrik yang dibangkitkan dari pusat pembangkit listrik ditransmisikan ke pusat-pusat pengatur beban melalui suatu saluran transmisi, saluran transmisi tersebut dapat berupa saluran udara atau saluran bawah tanah, namun pada umumnya berupa saluran udara.

Energi listrik yang disalurkan lewat saluran transmisi udara pada umumnya menggunakan kawat telanjang sehingga mengandalkan udara sebagai media isolasi antara kawat penghantar tersebut dengan benda sekelilingnya, dan untuk menyanggah / merentang kawat penghantar dengan ketinggian dan jarak yang aman bagi manusia dan lingkungan sekitarnya, kawat-kawat penghantar tersebut dipasang pada suatu konstruksi bangunan yang kokoh, yang biasa disebut menara / tower. Antara menara / tower listrik dan kawat penghantar disekat oleh isolator.

Konstruksi tower besi baja merupakan jenis konstruksi saluran transmisi tegangan tinggi (SUTT) ataupun saluran transmisi tegangan ekstra tinggi (SUTET) yang paling banyak digunakan di jaringan PLN, karena mudah dirakit terutama untuk pemasangan di daerah pegunungan dan jauh dari jalan raya, harganya yang relatif lebih murah dibandingkan dengan penggunaan saluran bawah tanah serta pemeliharaannya yang mudah. Namun demikian perlu pengawasan yang intensif, karena besi-besinya rawan terhadap pencurian. Seperti yang telah terjadi dibeberapa daerah di Indonesia, dimana pencurian besi-besi baja pada menara / tower listrik mengakibatkan menara / tower listrik tersebut roboh, dan penyaluran energi listrik ke konsumen pun menjadi terganggu.

Suatu menara atau tower listrik harus kuat terhadap beban yang bekerja padanya, antara lain yaitu:

- Gaya berat tower dan kawat penghantar (gaya tekan).
- Gaya tarik akibat rentangan kawat.
- Gaya angin akibat terpaan angin pada kawat maupun badan tower.

Jenis-Jenis Menara / Tower Listrik

• Menurut bentuk konstruksinya, jenis-jenis menara / tower listrik dibagi atas 4 macam, yaitu:

1. Lattice tower
2. Tubular steel pole
3. Concrete pole
4. Wooden pole





Gambar 1. Lattice tower

Gambar 2. Tubular steel pole

• Menurut fungsinya, menara / tower listrik dibagi atas 7 macam yaitu:

1. Dead end tower, yaitu tiang akhir yang berlokasi di dekat Gardu induk, tower ini hampir sepenuhnya menanggung gaya tarik.

2. Section tower, yaitu tiang penyekat antara sejumlah tower penyangga dengan sejumlah tower penyangga lainnya karena alasan kemudahan saat pembangunan (penarikan kawat), umumnya mempunyai sudut belokan yang kecil.

3. Suspension tower, yaitu tower penyangga, tower ini hampir sepenuhnya menanggung gaya berat, umumnya tidak mempunyai sudut belokan.

4. Tension tower, yaitu tower penegang, tower ini menanggung gaya tarik yang lebih besar daripada gaya berat, umumnya mempunyai sudut belokan.

5. Transposision tower, yaitu tower tension yang digunakan sebagai tempat melakukan perubahan posisi kawat fasa guna memperbaiki impendansi transmisi.

6. Gantry tower, yaitu tower berbentuk portal digunakan pada persilangan antara dua Saluran transmisi. Tiang ini dibangun di bawah Saluran transmisi existing.

7. Combined tower, yaitu tower yang digunakan oleh dua buah saluran transmisi yang berbeda tegangan operasinya.


Gambar 3. Tower 2 sirkit tipe suspensi (kiri) dan tension (kanan).


Gambar 4. Tower 4 sirkit tipe suspensi (kiri) dan tension (kanan).


• Menurut susunan / konfigurasi kawat fasa, menara / tower listrik dikelompokkan atas:

1. Jenis delta, digunakan pada konfigurasi horizontal / mendatar.
2. Jenis piramida, digunakan pada konfigurasi vertikal / tegak.
3. Jenis Zig-zag, yaitu kawat fasa tidak berada pada satu sisi lengan tower.

Dilihat dari tipe tower, dibagi atas beberapa tipe seperti ditunjukkan pada tabel 1 dan tabel 2.


Tabel 1. Tipe tower 150 kV

Tabel 2. Tipe Tower 500 kV

Secara umum suatu menara / tower listrik terdiri dari:
• Pondasi, yaitu suatu konstruksi beton bertulang untuk mengikat kaki tower (stub) dengan bumi.

• Stub, bagian paling bawah dari kaki tower, dipasang bersamaan dengan pemasangan pondasi dan diikat menyatu dengan pondasi.

• Leg, kaki tower yang terhubung antara stub dengan body tower. Pada tanah yang tidak rata perlu dilakukan penambahan atau pengurangan tinggi leg, sedangkan body harus tetap sama tinggi permukaannya.

• Common Body, badan tower bagian bawah yang terhubung antara leg dengan badan tower bagian atas (super structure). Kebutuhan tinggi tower dapat dilakukan dengan pengaturan tinggi common body dengan cara penambahan atau pengurangan.

• Super structure, badan tower bagian atas yang terhubung dengan common body dan cross arm kawat fasa maupun kawat petir. Pada tower jenis delta tidak dikenal istilah super structure namun digantikan dengan “K” frame dan bridge.

• Cross arm, bagian tower yang berfungsi untuk tempat menggantungkan atau mengaitkan isolator kawat fasa serta clamp kawat petir. Pada umumnya cross arm berbentuk segitiga kecuali tower jenis tension yang mempunyai sudut belokan besar berbentuk segi empat.

• “K” frame, bagian tower yang terhubung antara common body dengan bridge maupun cross arm. “K” frame terdiri atas sisi kiri dan kanan yang simetri. “K” frame tidak dikenal di tower jenis pyramid.

• Bridge, penghubung antara cross arm kiri dan cross arm tengah. Pada tengah-tengah bridge terdapat kawat penghantar fasa tengah. Bridge tidak dikenal di tower jenis pyramida.

• Rambu tanda bahaya, berfungsi untuk memberi peringatan bahwa instalasi SUTT/SUTET mempunyai resiko bahaya. Rambu ini bergambar petir dan tulisan “AWAS BERBAHAYA TEGANGAN TINGGI”. Rambu ini dipasang di kaki tower lebih kurang 5 meter diatas tanah sebanyak dua buah, dipasang disisi yang mengahadap tower nomor kecil dan sisi yang menghadap nomor besar.

• Rambu identifikasi tower dan penghantar / jalur, berfungsi untuk memberitahukan identitas tower seperti: Nomor tower, Urutan fasa, Penghantar / Jalur dan Nilai tahanan pentanahan kaki tower.

• Anti Climbing Device (ACD), berfungsi untuk menghalangi orang yang tidak berkepentingan untuk naik ke tower. ACD dibuat runcing, berjarak 10 cm dengan yang lainnya dan dipasang di setiap kaki tower dibawah Rambu tanda bahaya.

• Step bolt, baut panjang yang dipasang dari atas ACD ke sepanjang badan tower hingga super structure dan arm kawat petir. Berfungsi untuk pijakan petugas sewaktu naik maupun turun dari tower.

• Halaman tower, daerah tapak tower yang luasnya diukur dari proyeksi keatas tanah galian pondasi. Biasanya antara 3 hingga 8 meter di luar stub tergantung pada jenis tower .

Demikian sedikit uraian mengenai menara / tower pada saluran transmisi udara, semoga bermanfaat.

Source: http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/01/menara-listrik-tower-listrik.html

Pembangkit Listrik di kuba

Baru baru ini, Negara Kuba membuka sebuah pembangkit listrik dengan tebu sebagai bahan pembangkit utama atau bahan bakar nabati (biofuel). Pembangkit listrik bertenagakan sari tebu itu dibangun di Provinsi Ciego de Avila yang jaraknya 400 kilometer dari Havana.

Selain menggunakan gula tebu, pembangkit ini juga akan menggunakan arang dari kayu ‘Marabu’ yang dikenal memiliki kualitas baik. Menurut prediksi, sekitar 30% kebutuhan listrik Negara akan tertangani dengan adanya pembangkit listrik berbahan dasar tebu tersebut.

Sebelumnya, Pada tahun 2005 Kuba telah meluncurkan program untuk memperluas dan memodernisasi jaringan listriknya. Tapi encana itu tidak berjalan sesuai rencana dan mengalami kemunduran karena krisis ekonomi. Dengan menggunakan pembangkit listri Biofuel ini, diharapkan kuba akan bisa memperluas dan memodernisasi jaringan listriknya.

Pembangkit Listrik di kuba

Baru baru ini, Negara Kuba membuka sebuah pembangkit listrik dengan tebu sebagai bahan pembangkit utama atau bahan bakar nabati (biofuel). Pembangkit listrik bertenagakan sari tebu itu dibangun di Provinsi Ciego de Avila yang jaraknya 400 kilometer dari Havana.

Selain menggunakan gula tebu, pembangkit ini juga akan menggunakan arang dari kayu ‘Marabu’ yang dikenal memiliki kualitas baik. Menurut prediksi, sekitar 30% kebutuhan listrik Negara akan tertangani dengan adanya pembangkit listrik berbahan dasar tebu tersebut.

Sebelumnya, Pada tahun 2005 Kuba telah meluncurkan program untuk memperluas dan memodernisasi jaringan listriknya. Tapi encana itu tidak berjalan sesuai rencana dan mengalami kemunduran karena krisis ekonomi. Dengan menggunakan pembangkit listri Biofuel ini, diharapkan kuba akan bisa memperluas dan memodernisasi jaringan listriknya.

Minggu, 15 Januari 2012

Pembangkit Listrik

PLN Segera Operasikan 4 Pembangkit Listrik Baru di Sumatera
Yuni Astutik - Okezone
Selasa, 18 Oktober 2011 14:19 wib

Ilustrasi
JAKARTA - PT PLN (Persero), dalam beberapa bulan ke depan akan menggunakan beberapa pembangkit yang juga akan segera masuk ke sistem Sumatera.

Di antaranya pada Desember 2011 ini akan segera beroperasi pembangkit sewa beli PLTG Payo Selincah dengan kapasitas 100 mw dan PLTU Sebalang Unit 1 dengan kapasitas 100 mw.

"Sedangkan pada awal 2012, segera menyusul beroperasinya pembangkit sewa beli PLBG Borang dengan kapasitas 60 mw dan PLTU Sebalang Unit 2 berkapasitas 100 mw," kata Direktur Operasi PLN Indonesia Barat Harry Jaya Pahlawan dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (18/10/2011).

Dia juga berencana untuk lebih meningkatkan pemanfaatan gas untuk pembangkit-pembangkit khususnya untuk wilayah Sumatera. Ke depannya, PLN juga akan menggunakan pembangkit Peaker, yakni pembangkit pemikul beban puncak. Pembangkit Peaker akan dibangun di Sei Gelam Jambi sebesar 90 megawatt (mw) dengan memanfaatkan teknologi CNG (Compressed Nutural Gas).

"Teknologi ini memungkinkan gas marginal yang relatif kecil jumlah gasnya yang banyak tersedia di wilayah Sumatera Selatan dan Jambi untuk dimanfaatkan bagi pembangkit-pembangkit Peaker dengan kapasitas besar," imbuhnya. (wdi)

Pembangkit Listrik

PLN Segera Operasikan 4 Pembangkit Listrik Baru di Sumatera
Yuni Astutik - Okezone
Selasa, 18 Oktober 2011 14:19 wib

Ilustrasi
JAKARTA - PT PLN (Persero), dalam beberapa bulan ke depan akan menggunakan beberapa pembangkit yang juga akan segera masuk ke sistem Sumatera.

Di antaranya pada Desember 2011 ini akan segera beroperasi pembangkit sewa beli PLTG Payo Selincah dengan kapasitas 100 mw dan PLTU Sebalang Unit 1 dengan kapasitas 100 mw.

"Sedangkan pada awal 2012, segera menyusul beroperasinya pembangkit sewa beli PLBG Borang dengan kapasitas 60 mw dan PLTU Sebalang Unit 2 berkapasitas 100 mw," kata Direktur Operasi PLN Indonesia Barat Harry Jaya Pahlawan dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (18/10/2011).

Dia juga berencana untuk lebih meningkatkan pemanfaatan gas untuk pembangkit-pembangkit khususnya untuk wilayah Sumatera. Ke depannya, PLN juga akan menggunakan pembangkit Peaker, yakni pembangkit pemikul beban puncak. Pembangkit Peaker akan dibangun di Sei Gelam Jambi sebesar 90 megawatt (mw) dengan memanfaatkan teknologi CNG (Compressed Nutural Gas).

"Teknologi ini memungkinkan gas marginal yang relatif kecil jumlah gasnya yang banyak tersedia di wilayah Sumatera Selatan dan Jambi untuk dimanfaatkan bagi pembangkit-pembangkit Peaker dengan kapasitas besar," imbuhnya. (wdi)

Pembangkit Listrik

PLN Segera Operasikan 4 Pembangkit Listrik Baru di Sumatera
Yuni Astutik - Okezone
Selasa, 18 Oktober 2011 14:19 wib

Ilustrasi
JAKARTA - PT PLN (Persero), dalam beberapa bulan ke depan akan menggunakan beberapa pembangkit yang juga akan segera masuk ke sistem Sumatera.

Di antaranya pada Desember 2011 ini akan segera beroperasi pembangkit sewa beli PLTG Payo Selincah dengan kapasitas 100 mw dan PLTU Sebalang Unit 1 dengan kapasitas 100 mw.

"Sedangkan pada awal 2012, segera menyusul beroperasinya pembangkit sewa beli PLBG Borang dengan kapasitas 60 mw dan PLTU Sebalang Unit 2 berkapasitas 100 mw," kata Direktur Operasi PLN Indonesia Barat Harry Jaya Pahlawan dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (18/10/2011).

Dia juga berencana untuk lebih meningkatkan pemanfaatan gas untuk pembangkit-pembangkit khususnya untuk wilayah Sumatera. Ke depannya, PLN juga akan menggunakan pembangkit Peaker, yakni pembangkit pemikul beban puncak. Pembangkit Peaker akan dibangun di Sei Gelam Jambi sebesar 90 megawatt (mw) dengan memanfaatkan teknologi CNG (Compressed Nutural Gas).

"Teknologi ini memungkinkan gas marginal yang relatif kecil jumlah gasnya yang banyak tersedia di wilayah Sumatera Selatan dan Jambi untuk dimanfaatkan bagi pembangkit-pembangkit Peaker dengan kapasitas besar," imbuhnya. (wdi)

mesin-mesin Listrik

Klasifikasi Mesin Listrik

18:31 HaGe 8Komentar
Pada umumnya mesin listrik dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu mesin listrik statis dan mesin listrik dinamis.
Mesin listrik statis adalah transformator, alat untuk mentransfer energi listrik dari sisi primer ke sekunder dengan perubahan tegangan pada frekuensi yang sama.
Mesin listrik dinamis terdiri atas motor listrik dan generator. Motor listrik merupakan alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik putaran. Generator merupakan alat untuk mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Anatomi keseluruhan mesin listrik tampak pada gambar dibawah ini.