Dynamic Blinkie Text Generator at TextSpace.net

Feedburner

I heart FeedBurner

Selasa, 28 Juni 2016

Javascript untuk validasi

Untuk yang pertama kali, saya ingin berbagi bagaimana cara menggunakan Java Script untuk validasi form input, dengan berbagai jenis form. Validasi sendiri merupakan suatu cara untuk mendapat kan data yang sebenarnya dari User yang mengisikan data pada form yang di sediakan, ok langsung saja di bahas yuuk…
  • Mencegah Inputan Kosong

    Misalnya ada sebuah form katakanlah username, kita ingin user mengisikan  data (username nya) di sana dan tidak boleh kosong. Berikut Kode Form nya :
    <form method="post" action="aksi.php" onsubmit="return validasi_input(this)">
    <p>Username: <input name="username" type="text"></p>
    <p><input name="" type="submit" value="Submit"></p>
    </form>
    Pada form tersebut terdapat kode onsubmit=”return validasi_input(this)” , fungsinya adalah ketika tombol Submit di klik maka akan menuju ke function validasi_input pada JavaScript sebelum ke action=”aksi.php”, Berikut Kode JS nya, letakkan di atas Form ya..
    <script type="text/javascript">
    function validasi_input(form){
      if (form.username.value == ""){
        alert("Username masih kosong!");
        form.username.focus();
        return (false);
      }
    return (true);
    }
    </script>
    Ketika from dengan nama username valuenya == ” ” (kosong) maka akan muncul alert “Username masih kosong” dan from username akan focus.
  • Membatasi Minimal Inputan

    Gunakan form username diatas sebagai contoh, dan ganti JavaScriptnya menjadi berikut
    <script type="text/javascript">
    function validasi_input(form){
      var mincar = 5;
      if (form.username.value.length < mincar){
        alert("Panjang Username Minimal 5 Karater!");
        form.username.focus();
        return (false);
      }
       return (true);
    }
    </script>
    Jadi ketika isi dari form username panjangnya kurang dari 5, maka akan muncul alert “Panjang Username Minimal 5 Karakter”
  • Minimal Inputan dan hanya Huruf atau Angka

    Gunakan form username saja sebagai contoh, dan ganti JavaScriptnya menjadi berikut
    <script type="text/javascript">
    function validasi_input(form){
       pola_username=/^[a-zA-Z0-9\_\-]{6,100}$/;
       if (!pola_username.test(form.username.value)){
          alert ('Username minimal 6 karakter dan hanya boleh Huruf atau Angka!');
          form.username.focus();
          return false;
       }
    return (true);
    }
    </script>
  • Validasi Pilihan Radio Button

    Sebelumnya sediakan dulu form Radio Button, disini saya mencontohkan pilihan untuk jenis kelamin, dimana user harus memilih laki-laki atau Perempuan. Berikut kode formnya
    <form method="post" action="aksi.php" onsubmit="return validasi_input(this)">
    <p>Jenis Kelamin: <input type="radio" name="jk" value="L">Laki-Laki
    <input type="radio" name="jk" value="P">Perempuan</p>
    <p><input name="" type="submit" value="Submit"></p>
    </form>
    Pada From tersebut masih terdapat kode onsubmit=”return validasi_input(this)”, Berikut Kode JS untuk fungsi tersebut
    <script type="text/javascript">
    function validasi_input(form){
      function check_radio(radio)
      {
    // memeriksa apakah radio button sudah ada yang dipilih
        for (i = 0; i < radio.length; i++)
        {
          if (radio[i].checked === true)
          {
            return radio[i].value;
          }
        }
       return false;
       }
    
       var radio_val = check_radio(form.jk);
       if (radio_val === false)
        {
          alert("Anda belum memilih Jenis Kelamin!");
          return false;
        }
       return (true);
    }
    </script>
    Pada Fungsi validasi_Input terdatapat juga fungsi cek_radio yang fungsinya untuk mengembalikan nilai True jika sudah ada yang terpilih dan False jika belum ada yang terpilih.
  • Validasi Untuk Combobox

    Seperti biasa sediakan sebuah form berType Combobox, saya mencotohkan pada pilihan Agama, dimana user harus memilih salah satu dari agama, Berikut kode formnya
    <form method="post" action="aksi.php" onsubmit="return validasi_input(this)">
    <p>Agama: <select name="agama">
              <option value="pilih" selected>--Pilih--</option>
              <option value="islam">Islam</option>
              <option value="kristen">Kristen</option>
              <option value="katolik">Katolik</option>
              <option value="hindu">Hindu</option>
              <option value="budha">Budha</option>
              </select></p>
    <p><input name="" type="submit" value="Submit"></p>
    </form>
    Yang harus di ingat adalah, pada combobox sediakan satu pilihan yang bukan datanya(bukan agama), gunanya sebagai acuan pada javascriptnya, kalo form yang saya buat terletak pada kode berikut <option value=”pilih” selected>–Pilih–</option>, dengan pilan tersebut maka gampang saja, pasti anda sudah mengetahuinya..,:) bila masih belum dong, ini code JS nya
    <script type="text/javascript">
    function validasi_input(form){
     if (form.agama.value =="pilih"){
        alert("Anda belum memilih agama!");
        return (false);
     }
    return (true);
    }
    </script>
  • Input Hanya Angka

    Kasus yang cocok misalnya dalah input No Telp/Hp pada form, ok tanpa tunggu lama-lama😀 langsung buat form nya, kalo males, ni kode form nya
    <form method="post" action="aksi.php" onsubmit="return validasi_input(this)">
    <p>Telp/Hp : <input name="telp" type="text"></p>
    <p><input name="" type="submit" value="Submit"></p>
    </form>
    Kalo di lihat, nama form input tersebut adalah telp, jadi value dari form telp tersebut yang harus di cek satu per satu jika bukan angka langsung di tampilkan isi dari alertnya. Berikut kode javascriptnya
    <script type="text/javascript">
      function validasi_input(form){
      if (form.telp.value != ""){
      var x = (form.telp.value);
      var status = true;
      var list = new Array("0", "1", "2", "3", "4", "5", "6", "7", "8", "9");
      for (i=0; i<=x.length-1; i++)
      {
      if (x[i] in list) cek = true;
      else cek = false;
     status = status && cek;
      }
      if (status == false)
      {
      alert("Telp harus angka!");
      form.telp.focus();
      return false;
      }
      }
      return (true);
      }
      </script>
  • Validasi Penulisan Email

    Validasi penulisan email adalah yang paling sering di gunakan, karena alamat email memiliki karakter khusus yaitu @ dan .(titik), jika nama form inputnya dalah email, maka code javasciptnya adalah sebagai berikut :
    <script type="text/javascript">
    function validasi_input(form){
      pola_email=/^[a-zA-Z0-9._-]+@[a-zA-Z0-9.-]+\.[a-zA-Z]{2,4}$/;
      if (!pola_email.test(form.email.value)){
        alert ('Penulisan Email tidak benar');
        form.email.focus();
        return false;
      }
      return (true);
    }
    </script>
Ok pembahasan saya cukupkan sampai disini, semoga bisa bermanfaat:):)

Minggu, 26 Juni 2016

TUtorial Code Igniter

Tutorial Code Igniter Selanjutnya :http://javawebmedia.com/blog/video-tutorial-codeigniter-dasar/

Sabtu, 25 Juni 2016

Sabtu, 18 Juni 2016

Membuat fixed header

Salam jagocoding,, kali ini saya mau share lagi sedikit tutorial mengenai layout fix header. Layout fix header ini cukup terkenal dipakai di beberapa website.. contoh yang paling simpelnya ya seperti Facebook. Biarpun kita scroll halaman website kita sampai kebawah sekalipun, header tetap diam di tempat dan membantu user mengklik navigasi didalamnya dengan lebih mudah. Kali ini kita akan belajar teknik pembuatannya.
Untuk pertama-tama, kita mulai dulu dengan tag HTML dasar ya.. Layoutnya kita bagi jadi 3 bagian aja dulu, header, content, dan footer. Kalau mau ditambah sidebar juga bisa, tapi biar konsepnya mudah dicerna, saya pakai 3 bagian ini aja ya..
Yang cukup penting, biasakan bagian layout kita diletakkan di sebuah layer utama. Layer utama ini biasanya dinamakan container / wrapper. Tujuannya supaya website lebih terstruktur dan rapi saja..
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
<html>
<head>
<title>Layout Fix Header</title>
<link rel="stylesheet" href="css.css" type="text/css">
</head>
<body>
<div id="wrapper">
    <div id="header">
        <a href="" class="title">Judul Website</a>
    </div>
    <div id="content">
 
    </div>
    <div id="footer">
 
    </div>
</div>
</body>
</html>
Nah, seperti yang kita lihat di strukturnya, dimulai dari #wrapper, kemudian diisi #header, #content, dan #footer. Langkah pertama di CSSnya, kita desain dulu tampilan seperti biasanya :
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
*{
margin:0px auto; /*supaya layer otomatis mengisi dan ke tengah*/
}
body{font-family:calibri, verdana, sans-serif;}
 
#wrapper{<br>width:100%;<br>}
 
#header{
height:60px;
background:#252525;
}
#header a.title{
color:#f0f0f0;
font-weight:bold;
text-decoration:none;
font-size:30px;
line-height:60px; /*supaya baris judul terlihat rapi, berikan nilai line-height yg sama dengan height #header.*/
padding:0px 20px; /*padding 20px di kiri dan kanan saja*/
}
 
#content{
background:#eee;
min-height:1500px; /*cuma supaya konten terlihat berisi. Kalau sudah diisi teks, baris ini harus dihapus.*/
margin:0px 20px;
}
 
#footer{
background:#000;
height:40px;
}
 Dari desain awal tadi, hasilnya masih seperti ini:
fix header 1
Sampai disini, desainnya sudah oke. Tinggal langkah terakhir membuat header diam diatas sekalipun kita scroll sampai ke bawah. Disini kita membutuhkan bantuan perintah "position" untuk mengatur posisi layout.
Yang perlu diperhatikan disini adalah, semua layer utama yang tampil normal (#wrapper, #content, #footer) diberikan nilai position:relative;
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
/*TAMBAHAN POSITION RELATIVE UNTUK WRAPPER, CONTENT, DAN FOOTER*/<br>#wrapper{
width:100%;
position:relative; /*posisi disarankan*/
}
 
...
...
 
#content{
position:relative; /*posisi disarankan*/
background:#eee;
min-height:1500px; /*kalau website sudah selesai, baris ini dihapus*/
margin:0px 20px;
}
 
#footer{
position:relative; /*posisi disarankan*/
background:#000;
height:40px;
}
Setelah itu, #header yang akan tampil diam di atas diberikan nilai position:fixed;
1
2
3
4
5
#header{
position:fixed;
height:60px;
background:#252525;
}
Hasilnya akan jadi seperti ini :
fix header 2
Sampai disini, header memang sudah benar diam diatas. akan tetapi mengubah position menjadi fixed, membuat lebarnya tidak jadi memenuhi layar seperti awal, dan tertutup konten yang ada di atasnya. Hal ini bisa diakali dengan perintah width:100%, dan z-index yang kita beri nilai angka bebas (lebih besar lebih baik).
1
2
3
4
5
6
7
#header{
width:100%; /*supaya header memenuhi layar*/
z-index:1000; /*z-index dgn nilai besar berfungsi supaya header selalu tampil didepan*/
position:fixed;
height:60px;
background:#252525;
}

 Sekarang hasilnya sudah terlihat!
fix header 3
 Demikian tutorial membuat layout fix header sederhana. Semoga berguna

Rabu, 15 Juni 2016

Senin, 13 Juni 2016

Cara mendapatkan api realease

Permasalah umum ketika kita ingin menampilkan google map di aplikasi kita, karena kita perlu google API untuk mengaktivasi google map anda mungkin akan mengalami hal seperti ini:




Ada 3 kemungkinan:
1. API anda salah, mungkin belum enable google map API.
2. di manifest anda belum menuliskan di dalam <application>

<meta-data   
android:name="com.google.android.gms.version"   
android:value="@integer/google_play_services_version"/>
<meta-data   
android:name="com.google.android.geo.API_KEY"
android:value="API ANDA" />


 3. API anda didaftarkan menggunakan debugkeystore, tetapi anda membuat Generate Signed APK dengan keystore buatan anda sendiri.

Saya akan menjelaskan jika yang terjadi nomor 3. Anda tidak bisa lihat SHA1 dengan cara yang saya tulis dahulu lihat gradle di kanan lalu buka SigningProject


Ketika kita membuat aplikasi kita akan membuat keystore baru dengan cara ketika kita Build Generate Signed APK akan muncul seperti berikut:



Pilih create new lalu akan muncul seperti ini:

Isikan keystore path password, nama alias serta alias password dan ingat baik-baik. Saran saya buat sama saja passwordnya semua. Kegunaan file jks ini adalah agar kita ketika membuat file APK untuk di release dan dipakai di device android langsung.

Masuk ke folder file Bin Java jdk seperti di bawah ini:

Ketikkan cmd di bagian atas direktori penunjuk folder seperti gambar dibawah:

Akan muncul cmd lalu ketikkan sebagai berikut:

keytool -list -v -keystore "C:\Users\...\(kuncibuatan).jks" -alias keyname -storepass passwordalias -keypass password

Hasilnya akan keluar SHA1 dari kuncibuatan.jks keystore tersebut


SHA1 inilah yang akan anda masukkan beserta nama package aplikasi yang anda buat di Android Studio untuk didaftarkan di https://console.developers.google.com/ untuk menggunakan google API.

Jika anda sudah log in ke akun google anda pertama anda pilih Create Credential lalu klik API Key:


Pilih Android Key (saya dalam bahasa jerman tapi saya yakin Anda mengerti):

Lalu disini masukkan nama  package aplikasi anda yang bisa didapat di file AndroidManifest.xml 

<manifest xmlns:android="http://schemas.android.com/apk/res/android"  
package="com.example.dianputriindahm.tablayout">


Dan masukkan nama package dan key SHA1 yang sudah anda dapat tadi:

Anda akan mendapatkan Google API, jangan lupa enable kan fitur Google Map, Koding untuk membuat aplikasi Android yang menampilkan Google Map akan saya jelaskan di sini.

Jika benar maka hasilnya akan keluar google map di aplikasi kita:

Bisacoding.com

Website pembelajaran :
http://bisacoding.com/

Rabu, 08 Juni 2016

Penggunaan Ionic Lab

Pendahuluan Cara Mudah Menggunakan Ionic Lab

Salam semuanya, topik pembahasan berikut tentang Cara Mudah Menggunakan Ionic Lab merupakan kelanjutan pembahasan sebelumnya yaitu cara buat project menggunakan Framework Ionic. Hal awal dalam pembuatan project pastikan dulu semua tools sudah diinstall pada komputer/Laptop anda. Pembahasan sebelumnya kita telah membahas tentang cara membuat project dan menjalankan nya menggunakan perintah di Command Line. Bagi Seorang yang mahir, hal tersebut mungkin tidak akan jadi kendala. Namun bagi seorang pemula, tentu akan sangat repot ketika harus berhadapan dengan perintah command line.
Solusi dari sulit menggunakan perintah command line, berikut solusi nya yaitu tentang Mudah Menggunakan Ionic Lab. Maksud cara mudah disini yaitu untuk membuat dan menjalankan project Ionic kita tidak perlu menggunakan Perintah lewat Command Line. Gimana caranya, alternatif nya kita bisa menggunakan Tool yang disediakan oleh pengembang ionic, yaitu : Ionic lab.
Baca :

Topik Pembahasan Mudah Menggunakan Ionic Lab:

  1. Pengenalan Ionic Lab
  2. Pembuatan Project Melalui Ionic Lab
  3. Tambahkan Platform dan Run Project
  4. Video Demo
  5. Kesimpulan
Sebagai review sekilas bahwa Framework Ionic memberikan kemudahan kepada pengembang aplikasi Mobile yang tidak memahami bahasa standart platform. 

Pengenalan Ionic Lab

Hebatnya Framework Ionic yaitu ketersediaan IDE untuk hal mendesain tampilan (User Interface). Framework Ionic menyediakan Ionic Lab, produk free yang akan memudahkan anda mendesain tampilan UI dari aplikasi. Selain untuk mendesain UI, ionic Lab juga bisa membuild, upload dan merun Aplikasi. Dengan menggunakan Ionic Lab, kita tidak perlu menggunakan Perintah Command Line untuk membuat, add platform dan run project. Tersedia dalam versi Windows, Linux dan Mac OS.
Link Resmi Download Ionic Lab : Ionic Lab.exe
Motto resmi ionic lab : “Create, build, test, and deploy Ionic apps
Penggunaan nya sangat mudah, kita tinggal men Download nya kemudian kita jalankan.

Pembuatan Project Mudah Menggunakan Ionic Lab

Setelah kita memahami dan mengenal bagaimana Mudah Menggunakan Ionic Lab, kini kita akan demokan cara pembuatan project menggunakan ionic lab. Untuk kemudahan dalam memahami materi, terlampir langkah-langkah dalam bentuk tutorial gambar dan video demo.

Langkah-langkah pengunaan Mudah Menggunakan Ionic Lab

Silahkan Download Toolnya di laman resmi ionic lab, pilihan sesaui OS yang digunakan
Mudah Menggunakan Ionic Lab Android
Halaman Web Ionic lab
– Setelah selesai mendownload, kemudian run tools nya dengan double click or enter. Berikut tampilan muka Ionic Lab beserta Sekilas Penjelasan Halaman muka Ionic Lab
Mudah Menggunakan Ionic Lab Android
Mudah Menggunakan Ionic Lab
– Setelah mengetahui tampilan muka Ionic Lab, untuk membuat Project Baru, Tinggal klik : New App , kemudian Ketikkan Nama Project dan tentukan lokasi simpan project nya.
Mudah Menggunakan Ionic Lab Android
Tampilan Muka Buat Project Menggunakan Ionic Lab
– Pastikan koneksi internet stabil, maka akan langsung dibuatkan project nya. Berikut tampilan jika berhasil  dan sekilas penjelasan nya:
Mudah Menggunakan Ionic Lab Android
Cara Mudah Menggunakan Ionic Lab
Jika ingin menambahkan plugin untuk project anda tinggal pilih nama plugin nya, kemudian otomatis akan didownload :
Mudah Menggunakan Ionic Lab Android
Mudah Menggunakan Plugin Ionic Lab

Cara Setting Ionic

Cara menggunakan Ionic Framework di Windows | Sebelum mulai menggunakan Ionic saya jelaskan untuk apa Ionic framework itu. Ionic digunakan untuk membangun aplikasi mobile dengan menggunakan bahasa website, seperti HTML5, CSS, Javascript dan lainnya.

  1. Pastikan anda untuk menginstall Git For Windows dan opisional console : http://www.git-scm.com/download/win
  2. Install NodeJs http://www.nodejs.org/dist/v0.12.0/node-v0.12.0-x86.msi setelah install selesai
  3. Buka Command Prompt
yusuphamdani-ionic1
  1. NODE JS
    Cek apakah NodeJs sudah ter-install atau belum
yusuphamdani-ionic2
Jika keluar error seperti :
C:\Users\LENOVO>node -v
‘node’ is not recognized as an internal or external command,
operable program or batch file
.
Berarti Anda belum setting pathnya, cara setting path :
Select Start -> Computer -> System Properties -> Advanced system settings -> Environment Variables -> System variables -> PATH.
yusuphamdani-ionic3
  1. NPM
NPM (Node Package Manager). Ini sudah terinstall bersamaan dengan install nodejs. Tools ini akan sangat membantu saat menambahkan module nodejs akan terinstall secara default di C:\Program Files\nodejs\node_modules\npm\bin
yusuphamdani-ionic4
Cek apakah NPM sudah ter-install atau belum
yusuphamdani-ionic5
CATATAN: Setiap kali Anda membuat perubahan pada PATH, atau variabel environtment lainnya, Anda harus me-restart atau membuka tab baru dalam program shell untuk perubahan PATH berlaku.
Install Cordova
yusuphamdani-ionic6
Ketikan npm install –g cordova kemudian enter, Tunngu sampai proses install cordova selesai dan ini membutuhkan koneksi internet. Jika seudah selesai buka cmd dan cek cordova
yusuphamdani-ionic7
Install Ionic
yusuphamdani-ionic8
Tunggu sampai proses ionic selesai, kemudian cek ketikan ionic kemudian enter
yusuphamdani-ionic9
Membangun aplikasi ionic dengan command promf
yusuphamdani-ionic10
  • Pertama kita ketkan cd Desktop, ini berarti kita membuka folder desktop windows
  • Kedua kita membuat aplikasi ionic yang otomatis akan didownload dan disimpan di desktop dengan nama folder myapp
  • Myapp adalah nama aplikasi yang akan dibuat
  • Blank adalah template dari ioni, ada tiga pilihan template yang bisa dipilih blank, tabs, dan sidemenu
  • Tunggu sampai proses download selesai, disini saya perlihatkan apa bila selesai maka folder myapp akan ada di desktop
yusuphamdani-ionic11
Running aplikasi ionic di browser
yusuphamdani-ionic12
yusuphamdani-ionic13
Selamat Anda telah selesai membangun aplikasi ionic. Untuk run aplikasi di android langsung akan saya jelaskan di tutorial berikutnya ^_^

Tutorial instal ionic

Ionic Framework – sebelum kita melanjutkan instalasi, alangkah seru jika kita mengenal apa yang kita install itu. oke terlebih dahulu saya akan mengenalkan apa itu ionic framework ?
Ionic merupakan framework HTML5 yang dikembangkan menggunakan HTML, JavaScrip, dan CSS yang berguna untuk mengembangkan aplikasi mobile menggunakan teknologi Web.
Ionic Framework adalah sekumpulan teknologi yang dikembangkan untuk membangun aplikasi mobile hybrid. Ionic sendiri menggunakan AngulaJS sebagai framework yang basicnya Web dan Cordova untuk membangun aplikasi mobile. Framework Ionic ini bisa digunakan untuk mengembangkan aplikasi mobile native/hybrid (penjelasan sederhana hybrid yaitu sekali buat aplikasi bisa digunakan untuk Android dan IOS).

Cara Instal Ionic Framework di Windows

Konfigurasi Ionic

sebelum kita menggunakan/langkah selanjutnya dalam mempelajari ionic, terlebih dahulu anda perlu menginstall beberapa tool. Ikiti step by step dari pembahasan ini supaya anda supaya lebih paham dalam instalasi Ionic.

1. Download dan Install Node.js

Node.js merupakan salah satu tool popular untuk membangun utilisasi command line, ionic dan cordova merupakan salah satu yang menggunakan node.js ini. anda dapat mendownloadnya disini (sesuaikan dengan komputer yang digunakan misalkan 32 bit atau 64 bit). Anda tidak perlu melakukan PATH Environment karena sudah di atur sendiri pada saat instalasi.

2. Download dan Install Java

sebelum memulai ionic, pastikan Java sudah terinstall. java dibutuhkan untuk menjalankan android SDK, sedelah anda instalsi java jangan lupa di PATH Environment,  karena ini sangat berpengaruh nantinya. untuk mengatur PATH Environmentnya : klik kanan pada computer – pilih Properties – pilih Advanced System Setting – pada menu Advanced pilih Environment Variables..
cara install ionic framework di windows
cek java yang sudah di install
cara install ionic framework di windows
PATH Environmeny Java
Download java Disini

3. Download Apache Ant

Apache Ant ini dibutuhkan oleh android dan Cordova. jika sudah selesai mendownload apache ant-nya, ekstrak file download ke dalam direktori yang di inginkan. kemudian tambahkan PATH Environment ke folder bin/variabel path environment. berikut tambahkan path :
cara install ionic framework di windows
path environment apache ant
Download Apache Ant disini

4. Download Android SDK

Android SDK menyediakan tool untuk mengembangkan aplikasi android, silahkan downlad dahulu tool android SDK-nya. untuk install android SDK  ini banyak cara bisa di install, salah satunya dengan menginstall android Studio atau bisa juga dengan mendownload Android SDK saja. namun intinya kita hanya memerlukan anroid SDKnya saja. Android SDK berisikan library dan emulator android yang berguna untuk aplikasi mobile yang di buat nantinya. dan jangan lupa lupa untuk mengatur PATH Environment-nya.
cara install ionic framework di windows
path environment android sdk

5. Mengatur Path Environment Setiap Tool

ini yang paling penting dalam melakukan path environtment pada semua tools yang sudah di install dan di path. sebenarnya path di atas hanya untuk memudahkan saja, tidak ada fungsinya jika path environment ini tidak dibuat. intinya ini path dari keseluruhan dari semua tool yang ada. berikut gambarnya :
cara install ionic framework di windows
path environment dari keseluruhan tool
berikut isinya :

6. Instalasi Cordova dan Ionic

setelah semua tool di atas sudah di siapkan, tahap terakhir adalah melakukan instalasi Cordova dan Ionic. Buka command prompt atau Node.js command prompt , ketikkan perintah berikut :
dalam proses instalasi ionic ini memelukan koneksi internet yang stabil, karena jika koneksi internet tidak stabil akan terjadi banyak eror pada saat instalasi. jika memang tidak bisa silahkan ulangi perintah untuk di atas no 6.
oke, sekian tutoeial instalasi ionic, kita berjumpa kembali di tutorial selanjutnya cara membuat mobile application menggunakan ionic framework.

Memanggil JSON di Android

[Programming] Simple JSON Android Tutorial – hai guys, tutorial kali ini akan membahas tentang penggunaan json di android. Seperti anda ketahui JSON merupakan salah satu cara yang biasa digunakan untuk pertukaran data. Contoh website yang menggunakan JSON yakni twitter, jika anda sudah biasa menggunakan API twitter maka anda tidak akan asing dengan yang namanya JSON.
Untuk mengolah data melalui JSON saya membiasakan menggunakan kelas tersendiri, dikarenakan bisa digunakan untuk lain waktu. Contoh kelas untuk mengolah data dari json seperti berikut :
01/*
02 * PratamaWijaya.com
03 * JSONparser.java
04 */
05 
06package id.jay.emrs.service;
07 
08import java.io.BufferedReader;
09import java.io.IOException;
10import java.io.InputStream;
11import java.io.InputStreamReader;
12import java.io.UnsupportedEncodingException;
13import org.apache.http.HttpEntity;
14import org.apache.http.HttpResponse;
15import org.apache.http.client.ClientProtocolException;
16import org.apache.http.client.methods.HttpPost;
17import org.apache.http.impl.client.DefaultHttpClient;
18import org.json.JSONException;
19import org.json.JSONObject;
20 
21import android.util.Log;
22 
23public class JSONparser {
24    static InputStream is = null;
25    static JSONObject jObj = null;
26    static String json = "";
27 
28    public JSONparser() {
29 
30    }
31 
32    public JSONObject getJSONFromUrl(String url) {
33        // http request
34        try {
35 
36            DefaultHttpClient httpClient = new DefaultHttpClient();
37            HttpPost httpPost = new HttpPost(url);
38 
39            HttpResponse httpResponse = httpClient.execute(httpPost);
40            HttpEntity httpEntity = httpResponse.getEntity();
41            is = httpEntity.getContent();
42 
43        } catch (UnsupportedEncodingException e) {
44            // TODO: handle exception
45            e.printStackTrace();
46        } catch (ClientProtocolException e) {
47            // TODO: handle exception
48            e.printStackTrace();
49        } catch (IOException e) {
50            // TODO: handle exception
51            e.printStackTrace();
52        }
53 
54        try {
55            BufferedReader reader = new BufferedReader(new InputStreamReader(
56                    is, "iso-8859-1"), 8);
57            StringBuilder sb = new StringBuilder();
58            String line = null;
59 
60            while ((line = reader.readLine()) != null) {
61                sb.append(line + "\n");
62            }
63 
64            is.close();
65            json = sb.toString();
66 
67        } catch (Exception e) {
68            // TODO: handle exception
69            Log.e("BUffer Error", "Error converting result" + e.toString());
70        }
71 
72        // try parse string to a json
73        try {
74            jObj = new JSONObject(json);
75        } catch (JSONException e) {
76            // TODO: handle exception
77            Log.e("Json parser", "error parsing data" + e.toString());
78        }
79 
80        return jObj;
81 
82    }
83 
84}
simpan dengan nama JSONparser.java
Untuk mengelola json kita membutuhkan httpClient dan HttpResponse, untuk method yang digunakan dapat menggunakan method get maupun post, pada contoh diatas menggunakan method POST. untuk data jsonnya saya menggunakan sample sebagai berikut :
01{
02    "data":[
03        {
04            "nama" : "Pratama",
05            "email" : "admin@pratamawijaya.com"
06        },
07        {
08            "nama" : "emrs",
09            "email" : "emrs@pratamawijaya.com"
10        },
11        {
12            "nama" : "jay",
13            "email" : "jay@pratamawijaya.com"
14        }
15     
16    ]
17}
simpan menjadi contact.php
untuk MainActivitynya sebagai berikut :
01package id.jay.emr.jsontutorial;
02 
03import java.util.ArrayList;
04import java.util.HashMap;
05 
06import id.jay.emrs.service.JSONparser;
07 
08import org.json.JSONArray;
09import org.json.JSONException;
10import org.json.JSONObject;
11 
12import android.app.ListActivity;
13import android.os.Bundle;
14import android.widget.ListAdapter;
15import android.widget.SimpleAdapter;
16 
17public class MainActivity extends ListActivity {
18    /** Called when the activity is first created. */
19 
20    private static String URL = "http://10.0.2.2/pm/contact.php";
21 
22    // tag
23    private String TAG_DATA = "data";
24    private String TAG_NAMA = "nama";
25    private String TAG_EMAIL = "email";
26 
27    JSONArray contacts = null;
28 
29    // panggil class parser
30    JSONparser parser = new JSONparser();
31 
32    @Override
33    public void onCreate(Bundle savedInstanceState) {
34        super.onCreate(savedInstanceState);
35        setContentView(R.layout.main);
36 
37        ArrayList<HashMap<String, String>> contactList = new ArrayList<HashMap<String, String>>();
38 
39        JSONObject json = parser.getJSONFromUrl(URL);
40        try {
41            contacts = json.getJSONArray(TAG_DATA);
42 
43            for (int i = 0; i < contacts.length(); i++) {
44                JSONObject data = contacts.getJSONObject(i);
45 
46                String nama = data.getString(TAG_NAMA);
47                String email = data.getString(TAG_EMAIL);
48 
49                HashMap<String, String> map = new HashMap<String, String>();
50                map.put(TAG_NAMA, nama);
51                map.put(TAG_EMAIL, email);
52 
53                contactList.add(map);
54            }
55        } catch (JSONException e) {
56            // TODO: handle exception
57            e.printStackTrace();
58        }
59 
60        // tampilkan ke listadapter
61        ListAdapter adapter = new SimpleAdapter(this, contactList,
62                R.layout.list_data, new String[] { TAG_NAMA, TAG_EMAIL },
63                new int[] { R.id.nama, R.id.email });
64        setListAdapter(adapter);
65    }
66}
untuk URL nya saya ganti menjadi http://10.0.2.2/pm/contact.php yakni lokasi file contact.php , 10.0.2.2 adalah ip untuk localhost komputer anda jika diakses melalui android emulator. Kemudian rubah file main.xml menjadi seperti ini :
01<?xml version="1.0" encoding="utf-8"?>
02<LinearLayout xmlns:android="http://schemas.android.com/apk/res/android"
03    android:layout_width="fill_parent"
04    android:layout_height="fill_parent"
05    android:orientation="vertical" >
06    <ListView
07        android:id="@android:id/list"
08        android:layout_width="fill_parent"
09        android:layout_height="wrap_content"
10        >
11    </ListView>
12</LinearLayout>
kemudian buat lagi sebuah file xml dengan nama list_data.xml dan isi dengan code berikut :
01<?xml version="1.0" encoding="utf-8"?>
02<LinearLayout xmlns:android="http://schemas.android.com/apk/res/android"
03    android:layout_width="match_parent"
04    android:layout_height="match_parent"
05    android:orientation="vertical" >
06    <TextView
07        android:id="@+id/nama"
08        android:layout_width="fill_parent"
09        android:layout_height="wrap_content"
10        android:textSize="30dp" />
11    <TextView
12        android:id="@+id/email"
13        android:layout_width="fill_parent"
14        android:layout_height="wrap_content" />
15</LinearLayout>
dan jangan lupa untuk menambahkan permission INTERNET pada file manifestnya
01<?xml version="1.0" encoding="utf-8"?>
02<manifest xmlns:android="http://schemas.android.com/apk/res/android"
03    package="id.jay.emr.jsontutorial"
04    android:versionCode="1"
05    android:versionName="1.0" >
06    <uses-sdk android:minSdkVersion="8" />
07    <uses-permission android:name="android.permission.INTERNET" />
08    <application
09        android:icon="@drawable/ic_launcher"
10        android:label="@string/app_name" >
11        <activity
12            android:name=".MainActivity"
13            android:label="@string/app_name" >
14            <intent-filter>
15                <action android:name="android.intent.action.MAIN" />
16                <category android:name="android.intent.category.LAUNCHER" />
17            </intent-filter>
18        </activity>
19    </application>
20</manifest>
jika anda menjalankannya maka tampilannya akan seperti ini :
simple android json tutorial
simple android json tutorial
Untuk pembelajaran anda dapat mendownload source codenya dengan link dibawah ini…
Download Source Code Simple Android JSON Tutorial