Dynamic Blinkie Text Generator at TextSpace.net

Feedburner

I heart FeedBurner

Minggu, 31 Juli 2016

Cara membuat sub domain

Cara Membuat Subdomain

Berikut ini akan dijelaskan langkah-langkah membuat subdomain
1. Login ke cpanel hosting anda, misalnya ketikan http://namadomainanda.com/cpanel
2. Masuk ke menu subdomain dengan memilih icon subdomain di cpanel

3. Di kolom subdomain silahkan masukkan nama subdomain yang kita inginkan, misal jika ingin membuat subdomain sqmail.namadomainanda.com, maka cukup kita isi kolom tersebut dengan sqmail

4. Pada kolom Documen Root akan terisi secara otomatis dimana letak file document kita
5. Klik create, maka akan tercipta subdomain baru.
Setelah pembuatan subdomain selesai maka akan tercipta sebuah folder baru di public_html dengan nama folder yang sama dengan nama subdomain yang kita buat, misal kita membuat sqmail.namadomainanda.com, maka akan tercipta folder bernama sqmail di directory public_html/sqmail. Dan jika kita ingin mengisi subdomain dengan file website maka file website tinggal di upload atau diinstall pada folder sqmail tadi.

Cara menyatukan domain dan hosting

Setelah membeli domain dan membeli web hosting untuk website Anda, kini saatnya Anda mempelajari cara menghubungkan domain dengan web hosting Anda.
Artikel Relevan yang Perlu Anda Pelajari
Jika Anda belum tahu cara beli domain dan belum memiliki web hosting, berikut 2 artikel relevan yang bisa Anda pelajari:
Untuk menghubungkan domain dengan web hosting, sekilas tampaknya seperti sesuatu yang rumit, tapi sebetulnya caranya sangatlah mudah. Cuma ada 2 langkah yang perlu Anda lakukan yaitu:
  1. Merubah DNS atau Name Server di domain Anda agar menunjuk ke web hosting Anda.
  2. Menyiapkan web hosting Anda agar siap menjadi ‘rumah’ bagi domain Anda (istilahnya melakukan add-on domain).
Jangan khawatir jika Anda merasa tidak mengerti maksud kata-kata tersebut saat ini karena bahasanya agak jorok (baca: teknis he..he..), berikut akan saya jelaskan detilnya dengan bahasa yang lebih sederhana.

LANGKAH 1: Merubah DNS atau Nameserver di Domain Anda

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah Anda perlu ‘memberitahu’ domain Anda agar menunjuk ke perusahaan hosting yang Anda gunakan. Istilah teknisnya adalah merubah DNS atau Nameserver (NS) dari domain Anda sehingga saat seseorang mengakses domain Anda, bisa diarahkan ke hosting yang Anda gunakan.
Setiap perusahaan hosting punya informasi DNS atau Name Server yang berbeda-beda. Biasanya informasi DNS atau Name Server ini  diinformasikan di email yang Anda terima saat Anda membeli account web hosting tersebut.
Nah misal Anda sudah tahu informasi Name Server dari perusahaan web hosting yang Anda gunakan, maka yang perlu Anda lakukan di Namecheap (atau tempat Anda beli domain) adalah mengubah DNS atau Nameserver dari domain yang Anda mau hubungkan dengan hosting Anda.
Berikut adalah langkah-langkah untuk mengubah Nameserver Domain:
STEP 1: Login ke account di website perusahaan tempat Anda beli domain, dalam contoh ini adalah NameCheap. Lalu saat tampil tampilan di bawah ini, klik menu “Domain List” yang terletak di sebelah kiri untuk melihat daftar domain yang Anda miliki.
DNS Namecheap 1
STEP 2: Setelah melihat daftar nama domain yang Anda miliki, klik tombol “manage” pada nama domain yang ingin Anda hubungkan dengan web hosting seperti contoh screenshot di bawah ini.
DNS Namecheap 2
STEP 3: Selanjutnya, di tab Domain, lihat dibawahnya, cari bagian Nameservers, ubah ke pilihan Custom seperti yang tampak di screenshot bawah ini.
namecheap-step3
STEP 4: Isikan Name Server atau Domain Name Server (DNS) ke #1 dan ke #2 sesuai dengan informasi Nameserver atau DNS webhosting yang Anda gunakan. Informasi ini biasanya Anda dapatkan dari cPanel hosting Anda atau di dalam email yang Anda terima dari perusahaan web hosting saat Anda membuka account hosting tersebut.
Sebagai contoh, jika Anda menggunakan hosting Site5, DNS yang biasanya diberikan adalah dns.site5.com  dan dns2.site5.com. Jika menggunakan Hostgator, DNS yang biasanya dicantumkan di emailnya adalah seperti nsXXXX.websitewelcome.com dimana XXXX adalah kombinasi angka.
Setelah mengisikan name server yang benar, lalu klik tombol Centang untuk Save. Lihat screenshot berikut untuk lebih jelasnya.
namecheap-step-4
PENTING: Perubahan DNS atau Nameserver ini seringkali bisa tampak perubahannya dalam waktu kurang dari 1 jam (terutama jika Anda menggunakan Namecheap), namun kadang memerlukan waktu hingga maksimal 2×24 jam untuk bisa tersebar ke seluruh dunia.
Jika Anda lebih suka belajar dengan melihat video, video berikut menunjukkan proses merubah DNS atau Nameserver seperti penjelasan diatas.
 

LANGKAH 2: Proses Add-On Domain di Hosting Anda

Setelah melakukan langkah pertama yaitu merubah DNS atau Nameserver di domain Anda, maka langkah kedua adalah menyiapkan web hosting Anda agar siap menjadi ‘rumah’ bagi domain tersebut. Istilah teknisnya melakukan add-on domain. Proses ini hanya perlu dilakukan untuk domain atau website kedua di hosting Anda.
KHUSUS untuk Domain Utama
Jika Anda membeli account web hosting dengan nama domain yang baru saja Anda rubah DNS nya di langkah sebelumnya, maka Anda tidak perlu melakukan proses apapun lagi.
Jadi misal Anda beli account web hosting dengan nama domain TokoBungaMawar.com (domain yang digunakan untuk beli hosting biasa disebut dengan Domain Utama atau primary domain) dan jika Anda sudah merubah DNS dari domain tersebut seperti penjelasan di langkah pertama, maka Anda sudah tidak perlu melakukan proses yang dijelaskan di bawah ini.
Berikut adalah step by step untuk melakukan proses add-on domain (hanya perlu dilakukan untuk domain/website kedua dan seterusnya):
STEP 1: Login ke cPanel atau control panel dari accoung web hosting Anda. Untuk URL, username dan password untuk mengakses ke cPanel hosting Anda, biasanya informasi ini diberikan via email oleh perusahaan web hosting saat selesai order web hosting.
Setelah berhasil masuk ke cPanel hosting Anda, cari dan klik icon yang bertulisan Add-On Domain seperti yang tampak di gambar berikut ini.
addon-domain-1
STEP 2: Isikan nama domain yang ingin Anda hubungkan ke hosting ini. Tentukan password (sebaiknya samakan dengan password cPanel Anda agar tidak terlalu banyak password yang perlu dicatat). Untuk subdomain dan folder, akan muncul sendiri, Anda tidak perlu mengisikannya. Setelah semua form terisi, klik Add Domain.
addon-domain-2
STEP 3: Jika proses addon-domain berhasil, akan muncul keterangan bahwa proses berhasil dan Anda akan melihat domain yang baru Anda tambahkan tersebut di daftar Add-on Domain, seperti yang tampak di bawah ini.
addon-domain-3
SELESAI!! Mudah bukan? 🙂
Setelah Anda melakukan beberapa kali, pasti hal ini sudah sangat mudah Anda lakukan. Jadi sebagai ringkasan tentang proses menghubungkan sebuah domain yang baru dibeli dengan sebuah web hosting yang Anda miliki adalah dengan melakukan 2 langkah yaitu:
  1. Merubah DNS atau Name Server di domain Anda agar menunjuk ke web hosting Anda.
  2. Melakukan Add-On Domain (khusus untuk domain kedua dan seterusnya di hosting Anda) agar account web hosting Anda siap menjadi ‘rumah’ bagi domain baru Anda.

Kamis, 21 Juli 2016

Membuat Multiple Upload

Halo sahabat Belajar Pintar PHP yang setia, pada posting saya sebelumnya saya sudah pernah membagikan kepada anda tentang cara upload file maupun gambar pada php, dan sekarang saya juga membahas hal yang sama tetapi dengan versi yang berbeda serta ada tambahan dari postingan saya sebelumnya. Oke langsung saja kita bahas satu persatu dibawah ini.

1. Upload Dengan Metode POST

Untuk melakukan upload file dari komputer kita/client ke komputer server, pertama kita buat form HTML untuk upload file.
Langkah pertama yang perlu anda buat adalah sebuah halaman PHP dengan nama "Halaman1.PHP" , lalu copy-kan seluruh script dibawah ini kedalamnya.
<form enctype="multipart/form-data" action="upload.php" method="POST">
    <input type="hidden" name="MAX_FILE_SIZE" value="3000000" />
    Send this file: <input name="userfile" type="file" />
    <input type="submit" value="Send File" />
</form>
MAX_FILE_SIZE berfungsi untuk mengatur ukuran maksimal yang diterima PHP (dalam bytes)
Sekarang kita buat kode untuk upload file tersebut dengan membuat satu halaman PHP dengan nama "upload.php" lalu copy-kan seluruh code php dibawah ini kedalamnya.

upload.php

<?php
$uploaddir = './';
$uploadfile = $uploaddir . basename($_FILES['userfile']['name']);
 
if (move_uploaded_file($_FILES['userfile']['tmp_name'], $uploadfile)) {
    echo "File berhasil diupload.\n";
} else {
    echo "gagal!\n";
}
?>
Jika sudah selesai coba jalankan "halaman1.PHP" tadi pad browser anda dan cobalah untuk meng-upload sebuah file.

Hal yang perlu anda ketahui :
Untuk melakukan upload kita menggunakan fungsi move_uploaded_file()
Di server, untuk menangani variabel dari input bertipe file adalah $_FILES, yang berupa array, informasi yang didapat dari $_FILES adalah :

$_FILES['userfile']['name']
Nama asli file dari komputer client.

$_FILES['userfile']['type']
Informasi tipe file, contoh "image/gif".

$_FILES['userfile']['size']
Ukuran file yang diupload (dalam bytes).

$_FILES['userfile']['tmp_name']
Nama file sementara dari file yang diupload yang diletakkan di server

$_FILES['userfile']['error']
Error kode yang berhubungan dengan penanganan file

2. Multiple Upload File

Sekarang kita lihat contoh upload file lebih dari satu sekaligus, untuk itu kita harus membuat nama input form bertipe array, contoh :
Buat sebuah halaman PHP dengan nama "halaman2.php" , lalu copy-kan script php dibawah ini kedalamnya.

halaman2.php
<form action="uploadfile.php" method="post" enctype="multipart/form-data">
<p>File yang diupload:<br>
<input type="file" name="fileku[]" /><br>
<input type="file" name="fileku[]" /><br>
<input type="file" name="fileku[]" /><br>
<input type="file" name="fileku[]" /><br>
<input type="file" name="fileku[]" /><br>
<input type="file" name="fileku[]" /><br>
<input type="file" name="fileku[]" /><br>
<input type="submit" value="Send" />
</p>
</form>
Jika sudah selesai, mari kita buat kode untuk upload filenya, caranya buat lagi sebauh halaman php dengan nama "uploadfile.php" dan copy-kan kode php dibawah ini kedalamnya.
uploadfile.php
<?php
$direktori = ".";
foreach ($_FILES["fileku"]["error"] as $key => $error) {
    if ($error == UPLOAD_ERR_OK) {
        $tmp_name = $_FILES["fileku"]["tmp_name"][$key];
        $name = $_FILES["fileku"]["name"][$key];
        move_uploaded_file($tmp_name, $direktori."/".$name);
        echo "File $name berhasil diupload <br>";
    }
}
?>

Jika sudah selesai, coba jalankan "halaman2.php" tadi pada browser dan coba untuk mengupload file lebih banyak.
Oke, sekian dulu untuk moment ini, saya harap dengan ilmu yang sedikit ini bisa menjadi modal awal buat anda para calon programer dunia, dan jangan lupa ya share dan komentarnya, Terimakasih.

Cara membuat random angka


PHP hanya menyediakan fungsi random/acak untuk deretan nilai. Padahal ada beberapa kasus seperti membuat password, membuat kode registrasi maupun lainya kita memerlukan kode acak yang tersusun dari angka dan huruf bahkan simbol. Berikut kode singkat untuk melakukan random/acak angka dan huruf secara bersamaan.
<?php
function acakangkahuruf($panjang)
{
    $karakter= 'ABCDEFGHIJKL1234567890^()';
    $string = '';
    for ($i = 0; $i < $panjang; $i++) {
  $pos = rand(0, strlen($karakter)-1);
  $string .= $karakter{$pos};
    }
    return $string;
}
//cara memanggilnya
echo acakangkahuruf(10);
?>
variabel $karakter pada fungsi diatas bisa anda modifikasi dengan perpaduan karakter angka, huruf bahkan simbol seperti ^ % dll tergantung keperluan.
Dengan fungsi diatas anda tinggal menentukan berapa panjang hasil random dengan mengisikan nilai pada acakangkahuruf(xx)
Anda bisa gunakan untuk banyak keperluan seperti :
  1. Password generator
  2. Kode pendaftaran
  3. Kode validasi
  4. Kode barang dll

Jumat, 15 Juli 2016

Mengenal fungsi !important di css

Mengenal fungsi !important
Secara sederhana, fungsi dari !important adalah untuk menjalankan value (nilai) yang ditambahkan dan menimpa terhadap nilai properti CSS Global (css utama) yang sedang digunakan. !important berlaku jika ada selektor atau tag yang sama dalam CSS.
!important juga berperan ketika terhubung dengan stylesheet default. Jika terdapat kontradiksi ketika menerapkan gaya pada halaman untuk item yang sama namun tidak cocok, maka prioritas utama adalah pada property yang memiliki !important. Hal ini dapat meningkatkan gaya.
Bila menambahkan !important untuk nilai property dapat menekankan sisi penggunaanya. Jika mengesampingkan nilai properti yang sama tanpa penggunaan !important, maka akan diabaikan oleh browser, kecuali dalam versi Intenet Explorer 6 dan versi di bawahnya.
Menggunakan !important pada gaya Inline
!important dapat di gunakan pada gaya inline dalam elemen HTML. Kita ambil contoh dalam sebuah file CSS terdapat selektor CLASS seperti berikut :
.maintxt {
border: 1px solid red;
background-color: green;
margin: 3px;
padding: 5px;
}
Ketika mengedit halaman dan menuliskan elemen HTML menggunakan selektor CLASS di atas tetapi ingin membuat gaya yang sedikit berbeda, misalnya mengubah warna latarbelakang dari warna hijau menjadi kuning, maka penulisan kode dalam gaya inline menjadi seperti ini :
<div class="maintxt" style="background-color: yellow !important;">
Konten
</div>
Penerapan !important pada CSS Eksternal
Misalkan kita ingin menerapkan !important terhadap penulisan selektor gambar yang didefenisikan dengan kode img dalam sebuah file CSS dan dalam tag HTML menggunakan kode <img>.
img {
border: 3px solid red;
margin: 6px 0 5px;
padding : 0;
}
Ketika kita ingin menghilangkan atau mengganti warna border gambar dengan warna lain, maka di sinilah penggunaan !important, misalnya ketika ingin menampilkan gambar logo situs tanpa border yang terdapat pada bagian selektor #header, maka penulisan untuk kode gambar menjadi :
#header img {
border: none !important;
}
Potongan kode CSS tersebut di atas jika di satukan akan menjadi seperti ini
body {
------ Kode -----
}
img {
border: 3px solid red;
margin: 6px 0 5px;
padding: 0;
}
#header img {
border: none !important;
}
Kapan memutuskan menggunakan !important
Saya menyarankan anda untuk tidak menggunakan !important kecuali jika anda tidak bisa melakukannya dengan cara yang lain. Sedapat mungkin untuk menghindarinya. Menggunakan terlalu banyak !important pada desain gaya akan membuat pemeliharaan, termasuk pengeditan ulang terhadap gaya CSS menjadi sedikit lebih sulit, karena melanggar aturan Cascade di stylesheet anda.
Jadi, manfaat dari !important adalah bahwa kadang-kadang hal itu diperlukan untuk menghemat waktu. Jika Anda menggunakannya secara tepat, dapat menjadi alat yang berguna. Namun jika anda menggunakannya hanya karena anda tidak mengerti tentang bagaimana spesifisitas bekerja (penekanan terhadap salah satu nilai property yang berbeda dari selektor CSS yang sama), maka anda melakukannya secara salah.
Menurut saya, sebenarnya tidak terlalu penting menggunakan !important jika CSS yang digunakan sudah terstruktur dengan baik dan tidak memiliki terlalu banyak derajat kekhususan.
Saat yang paling tepat untuk menggunakan !important adalah ketika memiliki satu gaya yang luar biasa dan kita ingin agar gaya tersebut di terapkan pada berkas halaman.

Rabu, 13 Juli 2016

Session login

Contoh variabel session login :
klo pake php....pada saat login username sama passwordnya dibuat session dulu, nanti setelah itu tinggal query aja dech...contoh yach:
$var1 = $_SESSION['username'];
$var2 = $_SESSION['password'];

select nama,telpon,alamat from mhs where username = '$var1' and password = '$var2'
ato juga bisa begini
select *from mhs where username = '$var1' and password = '$var2'