Dynamic Blinkie Text Generator at TextSpace.net

Feedburner

I heart FeedBurner

Sabtu, 17 Januari 2015

LVM


Mengenal Logical Volume Management (LVM)

A. Pengertian tentang  LVM pada Linux
Logical Volume Management (LVM) adalah pilihan manajemen disk yang hampir setiap distro Linux sertakan. Apakah anda perlu membuat media penyimpanan dalam jumlah besar atau membuat partisi yang dinamis, LVM mungkin akan menjadi solusi untuk anda. Logical Volume Manager memungkinkan untuk membuat layer antara sistem operasi dan disk /partisi yang digunakannya. Dalam manajemen disk tradisional sistem operasi anda akan mencari disk apa yang tersedia (/dev /sda, /dev /sdb, dll) dan kemudian melihat apa partisi yang tersedia pada disk (/dev/sda1, /dev/sda2, dll ).
Dengan LVM, disk dan partisi dapat dibuat menjadi satu buah perangkat disk yang terdiri dari beberapa disk dan atau partisi. OS tidak akan tahu & tidak akan terpengaruh sama sekali karena LVM hanya memberitahukan volume group (disk) dan logical volume (partisi) yang telah kita buat. Karena volume group dan logical volumes tidak secara fisik terhubung ke hard drive, akan mudah bagi kita untuk mengubah ukuran partisi/disk secara dinamis dan menciptakan disk dan partisi baru.
Selain itu, LVM dapat memberikan Anda fitur yang sistem file tradisional tidak mampu melakukan. Sebagai contoh, ext3 tidak memiliki dukungan untuk live snapshot, tetapi jika Anda menggunakan LVM Anda memiliki kemampuan untuk mengambil snapshot dari logical volume Anda tanpa perlu unmount disk.
B. Kapan kita menggunakan LVM pada linux
Jika anda menggunakan Linux di sebuah laptop dengan hanya satu buah disk dan tidak berencana atau tidak bisa menambah kapasitas, maka anda tidak perlu memilih LVM. Tapi jika di masa yang akan datang anda punya rencana untuk menambah kapasitas harddisk tapi malas untuk menginstall ulang OS, atau ingin menggabungkan beberapa disk yang anda miliki menjadi satu partisi. Sudah saatnya anda menggunakan LVM.
Pada beberapa distro seperti fedora memilih LVM sebagai default instalasi. Distro lain memberikan opsi menggunakan LVM namun tidak menjadikan opsi default.
C. Keuntungan menggunakan LVM pada linux
  • ·         Mudah untuk merubah ukuran partisi (memperbesar atau mengurangi)
  • ·         Mampu menggabungkan partisi lain menjadi satu untuk memperoleh space yang lebih besar
  • ·         Mudah dalam hal management partisi hard disk
D. Kelemahan menggunakan LVM pada linux
  • ·        Dapat membuat proses booting lebih rumit dan membuat perbaikan dari bencana sulit dilakukan.
  • ·         LV dapat menderita karena fragmentasi eksternal ketika PE tidak dialokasikan secara berdampingan  pada storage dibawahnya yang dapat membuat kinerja I/O menurun
E. Penggunaannya LVM pada linux
Seperti yang sudah saya sebutkan diatas, LVM memungkinkan anda untuk:
  • Memanaj disk dalam jumlah besar (banyak) yang memungkinkan anda menambah, mengganti, menyalin dan berbagi isi dari satu disk ke disk lainnya tanpa perlu mengganggu service yang sedang berjalan.
  • Pada aplikasi di rumahan, daripada anda pusing memikirkan install ulang OS untuk mengganti disk karena kapasitas disk yang anda miliki sudah tidak mencukupi aktivitas anda sekarang dan kebutuhan OS di masa datang, LVM memberikan kemudahan untuk mengubah ukuran partisi sesuai kebutuhan.
  • Membuat backup dengan fasilitas "snapshot"
  • Membuat satu logical volumes dari beberapa volume fisik / partisi fisik atau satu disk penuh ( mirip dengan RAID 0, tetapi lebih mirip dengan JBODmemungkinkan merubah ukuran secara dinamis.
F. Fitur  LVM pada linux
LVM dapat melakukan hal berikut:
  • Merubah jumlah volume group secara online untuk menambah atau mengurangi jumlah fisik.
  • Merubah logical volumes secara online dengan menambah atau mengurangi kapasitas.
  • Menggabungkan keseluruhan atau sebagian dari logical volume lintas colume fisik mirip dengan RAID 0.
  • Membuat mirror keseluruhan atau sebagian dari logical columes mirip dengan RAID 1.
  • Memindahkan logical volume antar volume fisik.
  • Memisahkan atau menggabungkan volume group (selama tidak ada logical volume memberi jarak antar logical). Ini sangat berguna ketika memindahkan keseluruhan logical volume ke dan dari penyimpanan lain (offline).
LVM juga bisa bekerja pada media penyimpanan yang berbagi (model cluster, dengan memanfaatkan drbd yang menghubungkan antar node). Selain keseluruhan fitur dan kegunaan LVM diatas, ada keterbatasan LVM, yaitu tidak bisa melakukan redudansi seperti halnya RAID 3 sampai 6.
G. LVM di bagi menjadi beberapa level volume :
1.     Physical Volume (PV), yaitu media penyimpan secara fisik baik itu berupa partisi secara konvensional maupun disk, misal: hda1, hda3, hdc5, sda3 maupun RAID.
2.     Volume Group (VG), yaitu sebuah volume yang dibuat dari satu atau lebih PV dalam media penyimpan dan juga sebagai manajer bagi PV dan LV.
3.     Logical Volume (LV), yaitu partisi secara logical yang dibuat di atas VG dan pada LV inilah filesystem akan diletakkan.
4.     Physical Extents (PE), yaitu bagian-­bagian atau potongan yang membentuk sebuah PV, dengan PE ini dapat ditentukan maksimal ukuran sebuah VG.
5.     Logical Extents (LE), yaitu bagian atau potongan yang membentuk LV, ukurannya sama dengan PE.
Secara sederhana dapat digambarkan seperti berikut:
Sampai dengan saat ini versi terbaru dari LVM adalah versi 2. Sedikit perbedaan antara LVM 1 & LVM 2 diantaranya adalah: LVM 2 - versi terbaru dan terbaik untuk Linux LVM.
  • LVM 2 hampir sepenuhnya kompatibel dengan volume yang dibuat dengan LVM 1. Pengecualian untuk ini adalah snapshot (Anda harus menghapus volume snapshot sebelum upgrade ke LVM 2)
  • LVM 2 menggunakan device mapper kernel driver. Dukungan perangkat mapper dalam kernel 2.6 dan ada patch yang tersedia untuk kernel 2.4.
LVM 1 - Versi yang ada di kernel seri 2.4,
  • LVM 1 adalah produk yang sudah matang dianggap stabil selama beberapa tahun. Driver kernel untuk LVM 1 masuk dalam seri kernel 2.4, tetapi ini tidak berarti bahwa kernel 2.4.x anda up to date dengan versi terbaru LVM. Anda dapat membaca README LVM untuk informasi terbaru tentang kernel mana yang saat ini ada di dalamnya.
Untuk mengecek apakah sistem yang kita miliki sudah support LVM atau tidak, kita bisa melihat di daftar repositori LVM versi berapa yang tersedia.
Instalasi dan Konfigurasi Logical Volume Manager (LVM)
LVM memungkinkan beberapa hard disk digabungkan untuk mendapatkan sebuah kapasitas hard disk yang besar. Misalnya kita punya 3 hardisk yang berkapasitas 100GB, maka dengan LVM kita bisa menggabungkan kapasitas harddisk tersebut menjadi 300GB (Komputer akan mendeteksi bahwa kita memiliki sebuah harddisk yang berukuran 300GB). Apabila tidak menggunakan LVM, ketika akan menyimpan data yang berukuran 300GB maka kita akan membagi data tersebut menjadi 3 bagian dan disimpan di masing-masing harddisk. Dengan LVM kita tidak perlu membagi data tersebut karena komputer mendeteksi bahwa kapasitas harddisk kita adalah 300GB. LVM bukan metode baru, hanya saja melalui tutorial saya ingin berbagi kepada yang ingin mengetahui tentang LVM.
Setelah itu kita lanjut ke tahapan instalasi dan konfigurasi LVM. Untuk virtualisasi kali ini saya menggunakan Ubuntu Server 11.04.
1. Pertama-tama kita buka terlebih dahulu virtual box, dan lakukan proses konfigurasi pada mesin virtual agar system operasi Ubuntu dapat berjalan dengan baik. #Jika belum meng-install, terlebih dahulu anda lakukan proses installation pada mesin virtual anda.
1.    Setelah anda buka, dan system operasi di running dan anda login, Hal yang pertama anda lakukan adalah melakukan proses installation LVM pada system      operasi anda; dengan menggunakan perintah “sudo apt-get install lvm2

Setelah masuk ke user
Perintah yang digunakan untuk install packet lvm

Proses installation lvm
2. Membuat Physical Volume

3. Membuat Volume Group

4. Membuat Logical Volume yang bernama “lvstorage” dengan kapasitas 200G

5. Melihat logical volume yang terlah dibuat.

6. Format logical volume yang telah dibuat dengan sistem file ext3.

7. Mount logical volume “lvstorage” kesebuah direktori yang telah dibuat sebelumnya.

8. Melihat kapasitas dari logical volume yang telah dibuat. Perhatikan baris paling bawah (/dev/mapper/vg_aoe-lvstorage 199G  199G     0 100% /storage/www). Dapat dilihat bahwa kapasitas masih tersedia 100% dan siap digunakan.

9. Mount logical volume otomatis saat sistem booting.

10. Tambahkan baris ini dev/vg_aoe/lvstorage     /storage/www    ext3    defaults        0       0
11. Menambah hardisk baru tanpa harus memformat logical volume yang sebelumnya.Ulangi langkah 1-7 jika ingin menambah hard disk ke dalam volume group yang sama. Umount direktori logical volume.

12. Lakukan scanning logical volume hardisk agar bisa diresize.

13. Kemudian lakukan resize file system dengan besar kapasitas yang telah ditambahkan sebelumnya.

14. Melihat kapasitas dari file system sudah bertambah.

15. Mengukur Performance Harddisk

16. Menambah/Mengurangi physical volume dari/ke volume group
17.Menambah physical volume ke volume group

18. Mengurangi physical volume dari volume group

19. Menambah/Mengurangi ukuran dari Virtual Group
20. Menambah ukuran Virtual Group

21. Perintah -L200G artinya membuat ukuran dari lvstorage menjadi 200GB. Jika akan menambah ukuran kapasitas sebesar 100GB, caranya adalah :

22.. Mengurangi ukuran Virtual Group

23. Perintah -L200G artinya mengurangi ukuran lvstorage sehingga menjadi 200GB
24. Melepas Physical Volume/hard disk. Agar data pada hard disk yang akan dilepaskan tetap aman, maka sebaiknya data dibackup terlebih dahulu.
25. Perhatikan besar physical volume yang akan dilepas.

26. Siapkan sebuah physical volume pengganti dari physical volume yang akan dilepas. Dalam hal ini kita akan melepas sdb3 dan digantikan oleh etherd/e0.2 (AoE).

27. Perlu waktu yang cukup lama dalam memindahkan isi file. Kemudian remove physical volume dari LVM dengan menggunakan perintah :


28. Setelah itu hard disk bisa dilepas secara fisik.
29. Menghapus Logical Volume dan Volume Group. Untuk menghapus Logical Volume atau Volume Group kita perlu meng-umount direktori tempat LVM dioperasikan. Dalam hal ini adalah /storage/www/

30. Menghapus Logical Volume

31. Menghapus Volume Group


Tidak ada komentar:

Posting Komentar